Senin, 05 April 2010

KUTAMENDALA

Arti kutamendala ; kutamendala adalah nama salah satu Kelurahan di bagian selatan Kabupaten Brebes, Kutamendala terdiri dari dua kata yaitu KUTA dan MANDALA.
Kuta artinya batas atau sesuatu yang telah dibatasi jarak dan tempatnya sedangkan Mandala menurut versi pewayangan/Jawa, adalah hasta brata yang merupakan perumpamaan dari sebuah kekuatan yang menyebar keseluruh (delapan) penjuru angin, untuk menumpas segala bentuk kejahatan dan angkara murka. versi bahasa sansekerta adalah suatu pusat kekuatan atau (energy positive) yang bermuatan " MAGIC " dan yang bergerak keluar membentuk pusaran, menyebar, meluas dan meluas tanpa batas.

kutamandala disebut kutamendala, karena lidah orang Brebes lebih mudah untuk mengucapkannya, di Kelurahan Kutamendala ada beberapa bagian wilayah perdukuhan atau lebih sering disebut komplek, komplek pertama dan tertua adalah Kutamendala, lalu Balongsari atau Tangsi baru,Karang sawah utara, Pandansari, Alfalah, Kutalembang, Karang asem, sidodadi, Pekandangan adalah komplek paling timur, sebelah selatan ada Purwosari dan Dukuh satir, diujung barat ada Gardu dan kengbeng. dari dua belas Komplek tadi sekarang ada beberapa Komplek baru karena beriring waktu dan populasi penduduk, lahan, pekarangan, bahkan sawah kini banyak menjadi perumahan yang pada akhirnya mereka menamainya Komplek karena tiap tahun bertambah jumlahnya.

Di sebelah selatan antara Sidodadi, Purwosari dan Dukuhsatir ada yang menyebut Undungundung, di sebelah barat Pandansari ada Gunung pandan, di Gardu ada Krompot, Kubang kelong, dan Gili putih.
Masyarakat Kutamendala adalh Petani, namun seiring semakin sedikit lahan persawahan karena untuk perumahan, kini banyak warganya yang menjadi perantau, paling banyak Massanya adalah di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, ada juga di Manado, Lombok, Jambi, Irian Jaya, dan Daerah lainnya, namun yang disebut tadi jumlahnya lumayan banyak, di Sumatera juga ada sejak adanya musim Transmigrasi tahun 80 an. Di perantauan selain Jakarta kebanyakan mereka menjadi Pedagang Jamu tradisional, dan makanan, kecuali di Sumatera yang transmigran mereka bertani.

Kelurahan Kutamendala diapit tiga Sungai, sebelah utara Sungai Prukpuk, di tengah Sungai Kali pedes, dan di selatan sungai Gelagah, pertemuan tiga sungai tersebut ada di Kali Pemali. Juga di apit oleh Gunung yang bukan Gunung berapi, Gunung Anjing, Gunung Pandan, dan Gunung Menjangan.
demikian sekelumit kisah tentang KUTAMENDALA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar