Selasa, 28 Desember 2010

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PANJANG IV

Untuk memenuhi catatan panjang dari hidup yang pendek manusia ingin berubah, dari tidak bsa duduk ,makan sendiri sampai berlari. mengejar apapun yang ingin dikejar meski yang dikejar tidak pernah lari dan tetap tidak terkejar. Mencoba berubah itu yang selalu dilakukan manusia dimanapun berada, perubahan adalah proses alamiah, semua makhluk hidup pasti mengalami perubahan. Manusia dari tidak ada menjadi ada, lalu kembali tidak ada, begitupun dengan makhluk hidup yang lain. Setiap yang bernyawa pasti akan mati, itu sudah menjadi Sunatullah atau hukum alam kehidupan.



Seorang manusia dilahirkan dari rahim Ibunya dengan keadaan telanjang dan menangis ketika jasadnya hadir di dunia. Dalam ketidak tahuan sang bayi hanya bisa menangis dan bernafas, setelah sekian tahun alam ikut membimbingnya dan menjadi manusia seutuhnya. Proses perubahan dari hanya menangis sampai mampu berfikir, mutlak dibutuhkan setiap mkhluk hidup. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari bayi menjadi remaja dan tua, begitupun tumbuhan, dari tunas atau biji menjadi batang, daun dan sampai menjadi pohon yang rindang dan berbuah. Setiap manusia yang berfikir pasti menginginkan perubahan dalam hidupnya.



Banyak keinginan manusia, sebab Tuhan telah memberinya akal untuk berfikir, untuk merubah dirinya, dari bodoh menjadi pandai, dari tidak baik menjadi baik dan berbagai macam keinginan di setiap kepala manusia. Perjalanan hidup manusia tidak lepas dari jenisnya atau lebih di kenal dengan lingkungannya, tidak ada dalam sejarah manusia yang mampu bertahan hidup seorang diri. Berinteraksi dengan orang lain adalah suatu keharusan untuk mencapai tujuan dan harapan yang ada dalam Fikirannya.



Dalam setiap lingkungan manusia Tuhan akan memberi sosok manusia yang di beri keistimewaan tersendiri, baik dalam kepandaian atau yang lainnya. Salah satu tujuannya agar pesan dari Tuhan tersampaikan kepada manusia yang lain, supaya hidup manusia lebih baik. Setiap ada sekumpulan manusia pasti akan lahir manusia yang lebih baik dalam fisik maupun fikirannya melebihi yang lain, dari situlah pesan Tuhan akan tersampaikan dan di dengar oleh orang banyak, kata dan perbuatannya akan diikuti oleh yang lain. Banyak sebutan untuk orang-orang istimewa dimuka bumi ini, Nabi, Rasul, Dewa, Presiden dan lain sebagainya. Berawal dari beberapa orang dengan satu pemikiran yang sama, maka akan lahir sebuah komunitas atau perkumpulan bahkan Negara. Fenomena semacam itu telah ada sejak manusia pertama hadir di bumi ini, meskipun sejarah tidak mencatat seluruhnya. Catatan panjang hidup seseorang berbeda satu dengan yang lainnya. catatlah sejarah dirimu sendiri apabila itu memang perlu.

Senin, 27 Desember 2010

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK III

Catatan hidup kembali menemui angin untuk mempertanyakan sampai dimana pemberhentian terakhirnya. Angin tak menjawab sebab angin tak pernah menyimpan catatan, angin menyarankan bertanya pada awan, datanglah awan dengan bergulung gulung pucat masam sebab senja mulai datang, gelapnya membingungkan mana awan dan mana senja, awan ditanya tak menjawab, hanya jari telunjuknya menunjuk kebawah, mungkin tanah yang di maksud awan, di tanya tanah dan tanah menangis terisak sebab awan menggodanya di senja hari dengan membawa banyak air di pundaknya pertanda hujan akan turun, tanah mengepalkan tangan pada awan sebab malam ini ingin kehangatan, tanah masih becek sebab semalam hujan berjam jam, diatas sana awan terkekeh kekeh pada tanah, lalu tanah hanya bisa bergumam tak menjawab pertanyaan. catatan hidup tak bisa berlari sebab kaki tetap menginjak bumi yang masih becek sisa hujan semalam.



Hari datang lagi pagi, pagi berjalan menuju siang, lalu siang menyapa senja, dan senja serahkan kepada malam, begitu setiap hari tak lelah selama berabad abad. berderet deret catatan catatan hidup manusia, diiringi senyum, tangis, bahkan darah untuk mengotori tanah meski tak seharusnya tanah meminum darah tersebut, namun dengan terpaksa menelannya meski pahit di seratai kutukan dan cacian bertubi tubi menimpanya, padahal tak pernah ada keinginan tanah untuk meminum darah, darah sendiri yang tumpah saat tanah menganga akibat ulah manusia yang seakan akan bangga mapu menumpahkan darah, tak berarti lagi air mata, setelah darah musnah, nyawa melayang, dan kembali tanah menelan jasad manusia setalah digali lalu di timbun lagi, tanah luka tanpa tahu itu luka, sebab lukanya tanah tak meneteskan darah, tanah tetap menyimpan mata air, untuk di minum jernihnya oleh manusia dan tanah di paksa meminum sisanya, penuh sampah dan rasa yang tak mau di rasakan oleh manusia.



tanah tak pernah protes, meski setiap hari anak anak tanah yaitu debu saat bermain main senantiasa terusik dan di singkirkan, jangankan menempel di meja sang penguasa, diatas kloset pun tidak boleh, tanah tak menangis sebab tanah tak punya air mata, yang ia punyai hanya mata air yang selalu sejuk, nikmat untuk melegakan setiap tenggorokan makhluk hidup, dan manusia selalu serakah tentang apapun, mata air adalah milik tanah namun kepemilikannya diakui manusia, tanah tak berdemo minta keadilan manusia, tak menuntut pada pemilik mata air yang sebenarnya hanya tinggal menikmati dari timba timba kerakusannya, demi perutnya yang tak pernah mau puas meski ratusan sumur telah diminum semua airnya.



Catatan kehidupan berputar putar, antara air, tanah, api dan udara, dan delapan penjuru angin. berjalan semaunya beristirahat sesukanya, dan berlari meski kaki tak kuat lagi berlari, merangkul meski tangan tak sanggup lagi menggenggam. Catatan itu melayang layang bertanya sampai dimana dan sampai kapan tercatat, semua tak ada yang mampu menjawab, catatan istirahat memenuhi panggilan isi perut yang mulai lapar dan otak mulai jengah dengan apa yang setiap waktu pelaku catatan tak sadar apa yang telah di catatkan.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK II

Panjang dan pendek sesuatu kadang bukan tergantung jarak atau waktu apalagi hitungan matematika dan fisika, bisa bikin pusing. Sesuatu di sebut panjang karena ada yang pendek, begitu juga sebaliknya, namun dalam kehidupan manusia pajang dan pendek tidak selalu sama, tergantung kapan dan dmana dia berbicara dan dengan siapa mengatakannya, saat seorang bawahan menghadap atau ingin bertemu atasannya, meski dia telah berjam jam, bahkan berhari hari baru bisa ketemu, dia mengatakan waktunya sebentar tidak panjang, sebab setelah bertemu dengan atasannya gaji dan pangkatnya naik. Suatu ketika di tempat umum saat bersama atasannya, tiba tiba perutnya mules dan tidak bisa ditahan lagi. Saat masuk WC umum semua penuh, sambil menahan rasa yang nkmat dengan senyum dipaksakan dan tidak bisa marah sebab itu milik umum, dan orang yang ada di dalam berhak memakainya selama dia suka karena datang lebih dahulu, sebenarnya tidak sampai satu jam dia menunggu, tetapi dalam hati dan mulutnya mengatakan " lama banget sih " saat selesai dari buang hajat dan bertemu atasannya, gaji dan pangkatnya di turunkan sebab atasannya tidak jadi bertemu rekan bisnisnya karena menunggu bawahannya yang sedang di toilet.



Rentetan tulisan dalam kehidupan beraneka ragam seperti palangi setelah hujan di sore hari dimusim hujan. Jalan dan tulisan hidup seseorang berbeda dan tak ada yang bisa menuliskannya, meski banyak otobiografi para tokoh, tapi saya yakin tidak benar seratus persen. Hidup manusia disebut panjang dan pendek seperti tulisan dalam buku tulis. Pada saat pelajaran yang disukai, menulis berlembar lembarpun terasa enak dan nikmat bertemu gurunya, namun saat pelajaran itu tak disukai jangankan menulis selembar, satu barispun jari terasa berat mengangkat, waktu terasa lambat berjalan meskipun jam pelajaran adalah sama. Dalam sejarah belum ada manusia yang mampu menulis sejarahnya sendiri. Awalnya judul tulisan ini adalah " TULISAN PENDEK DARI HIDUP YANG PANJANG" namun setelah dicermati sedikit dengan perasaan di pilih judul sebaliknya. Tulisan bisa berumur panjang jika di jaga dan di pelihara oleh manusia dan alam, hidup manusia semakin bertambah tahun semakin pendek, umur manusia setelah jamannya Nabi Muhammad belum ada yang menembus angka 200, paling lama seratus tahun itupun sudah pikun. Sebenarnya hidup yang pendek juga kata masih umum belum atau bukan untuk manusia, namun, lebih bercerita kisah manusia, dan banyak manusia mengatakan hidup ini pendek. Keduanya dalam hukum sepakbola adalah seri Tulisan dan Hidup adalah sama panjang dan pendeknya.



Saat ini bulan Syawal tinggal 3 jam lagi. Keponakan saya mengatakan Magribnya lama, sudah tidak tahan ingin menikmati ketupat dan ayam opor, Ibunya mengatakan sebentar lagi Magrib, satu kali adzan maka Lebaran pun datang,sebenarnya dia kesal karena api kompornya tak mau besar. Tetangga saya mengatakan, tidak terasa puasa tinggal beberapa jam lagi, waktu begitu cepat berlalu, datang lagi teman saya mengatakan bahwa dirinya dari pasar, saat mau pulang hujan datang, hujan lama sekali reda. Padahal hujan hanya satu jam. Tidak ada panjang dan pendek yang pasti dalam kehidupan, saat mudik antara yang menggunakan, sepeda motor dan mobil ceritanya berbeda meskipun jarak yang di tempuh sama, dan akan berbeda lagi dengan cerita yang menggunakan pesawat terbang. Seperti tahun tahun sebelumnya ucapan mohon maaf lahir dan bathin bertebaran dimana mana. Mudah sekali mengucapkan maaf dan mengharap maaf, sampai batin pula. Meminta maaf kadang ada yang pakai wasilah atau calo, atau apapun itu namanya agar di maafkan. Bahkan tuhan pun kadang diperintah agar dosanya dengan orang lain dimaafkan.



Menulis mohon maaf lahir dan bathin sangatlah mudah bagi orang yang bisa menulis dan membaca, namun bagi kedua orang tua saya itu pekerjaan yang sulit sekali. Mereka lebih memilih meminta maaf dengan berjabat tangan, menangis langsung atau berkunjung kerumahnya dan menunggu sampai bertemu orangnya. Memang antara meminta dan memberi katanya lebih mulia yang memberi, namun apakah hina orang yang meminta maaf. Dalam beberapa buku dan ucapan sering atau mungkin pernah dengar dan baca kalimat ini, tangan diatas lebih baik dari tangan di bawah, saat tangan kanan memberi tangan kiri tidak perlu mengetahui. Apakah itu selamanya benar. Dalam bersedekah ada yang mengatakan, pemberi dan penerima sama sama tangannya menengadah. Begitu juga panjang dan pendek tergantung dimana dan kapan peristiwa itu berlangsung. Perlu diingat dalam meminta maaf atas kesalahan pada seseorang itu harus bertemu langsung, sebab Tuhan akan memaafkan seseorang apabila sesamam manusianya telah memaafkan, jadi Tuhan bukanlah calo untuk minta maaf. Maka Meminta dan Memberi maaf kepada teman atau sesama manusia itu perlu, prosesnya panjang atau pendek tergantung manusianya. Mulailah dari diri sendiri dalam berbuat kebaikan.

Jumat, 24 Desember 2010

GALAU

Mungkin sudah hampir setahun ini terjadi, berbohong kepada seseorang untuk diriku sendiri, naif memang, namun itu terjadi berbulan-bulan. Suara...dari suara kebohongan itu mengalir seperti mataair pegunungan yang sejuk turun ke bawah, hari berganti bulan berubah itu berlangsung berkali-kali. Aneh memang, kenapa dia tidak bisa mengenali suara itu, padahal dua tahun mengenalnya dan sering ngobrol langsung ataupun telpon.

Mungkin perjalanannya harus seperti ini, berjalan apa adanya dengan kebohongan tersebut, kadang geli mengingatnya, kadang kasihan dan merasa berdosa, entah apa sebaiknya yang harus dilakukan, terus membohonginya atau cukup sampai disini. Dia merasa enjoy saat bercerita apapun tentang dirinya dan orang yang sedang membohonginya, curhat untuk orang yang diajak curhat, sangat lucu memang, aneh itu jawabannya.

Awalnya ini adalah iseng belaka dan mencoba mengelabuinya, dan dia mudah di kelabui, percaya bahwa ini nomer nyasar yang ingin coba mencari teman, dia terbuai dengan sedikit kata-kata manisnya, dia katakan menyentuh hati, saat ingin menghentikan kebohongan dia senantiasa missed call hampir sehari dua sampai lima kali. Membiarkan dia menunggu tak tega, meneruskannyapun tak tega, dilema melanda hati saat berbicara dengannya. Pembicaraan tak lepas dari peristiwa-peristiwa yang telah dia alami, keluarganya, kisah cintanya, dan terkadang hal yang sangat sensitiv.

Kebohongan ini jelas tidak baik tapi akan sangat menyakitkan hatinya jika dia tahu orang yang dalam telpon itu ternyata orang yang sangat dikenalnya. Ingin secepatnya mengakhiri semua ini dan ingin melihat apa reksi darinya, apapun yang terjadi terjadilah, apapun reaksi dari dia harus diterima dengan lapang dada, marah, senang atau apapun yang akan dia katakan dan lakukan maka untuk sementara diamlah, akui segala kebohongan ini dihadapannya.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK

Tidak hanya tulisan dari alat tulis di kertas atau di media apapun, tetapi lebih dari itu. Tulisan yang di ciptakan atau dilakukan oleh tangan, kaki, hati dan otak manusia. Keberadaan manusia sependek apapun adalah panjang, dan sepanjang apapun umur adalah pendek. perjalanan hidup manusia tidak sama karena semua telah tergariskan, usia, nasib dan apapun yang menimpanya adalah kehendak yang maha hidup, meski ada sedikit peran dari manusia itu sendiri. Tulisan panjang dari hidup yang pendek hanya sebuah istilah dalam menjalani kehidupan. Tidak ada yang panjang ataupun pendek yang mutlak bagi manusia, tergantung situasi dan kondisi pendek dan panjang akan di ucapkan oleh mulut lalu direnungkan sendiri dan orang lain.



Tulisan panjang adalah sepanjang perjalanan hidup itu sendiri, tangan, kaki dan anggota tubuh kita menuliskannya di alam diatas bumi, lalu ditulis dalam arsip yang ghaib oleh para Malaikat yang kelak akan di pertunjukkan saat kita ada di akhirat. Mungkin seperti di kehidupan dunia, ada tulisan yang baik, indah, dan ada juga tulisan yang buruk, dan bahkan menjengkelkan. Antara sadar dan tidak sadar tulisan tulisan itu terus mengalir selama nafas masih berhembus. Tidak ada tulisan yang luput dari penulis kepercayaan Tuhan, sekecil apapun itu pasti tertulis, dan pasti tidak ada seorangpun yang menulis selengkap itu.



Hidup manusia mengarungi malam setiap saat yang tidak pernah tahu kapan berakhir. Hari ini atau besok, minggu depan atau tahun depan itu adalah malam yang selalu gelap, penerang kehidupan adalah hati manusia, redup atau terang benderang adalah pilihan hidupnya. Berapa panjang tulisan anggota tubuh manusia, dan seberapa pendek umur manusia adalah misteri. Apa yang harus dan tidak ditulis, terserah urusan hati dan tubuh manusia. Teruslah meulis agar mampu di baca sendiri dengan senyum abadi di akhirat.