Kamis, 16 Juni 2011

LAPAR

Satu kata berjuta arti, berbagai bahasa, dan berbagai jenis ucapan juga gerakan tubuh. Lapar akan dialami oleh setiap makhluk hidup, seperti haus. Lapar dan haus adalah satu pasangan paling serius didunia ini, tidak ada pasangan yang sejati dan dapat mengalahkannya. Satu pasangan yang mampu menggoyang dunia, memperindah dan menghancurkan keindahannya, sebab lapar dan haus manusia kelakuannya melebihi binatang.



Semua manusia mengharapkan KENYANG, karena dengan kenyang berfikir tenang dan mudah tidur, meskipun lapar juga membuat orang dapat tidur pulas. Makan dibutuhan setiap makhluk hidup, selain untuk kenyang, demi kesehatan dan kekuatan, tanpa makan mustahil dapat berjalan dan berfikir SERIUS. Untuk dapat sejumput makanan manusia rela mengeluarkan keringat, dan mempertahankan martabatnya.



Karena lapar, manusia akan berusaha apa saja untuk dapat kenyang. setelah kenyang dengan sepiring nasi atau makanan apapun, timbul niat untuk selalu kenyang setiap saat, agar lapar tidak terlalu mengganggu aktifitasnya. Satu jenis makanan tidaklah cukup, dua jenis belum cukup juga, dalam benaknya semua makanan dapat dirasakan bahkan ditimbun untuk cadangan. Kenyang bukan lagi istimewa jika demikian.



Kenyang menggoda akal untuk berfikir lebih luas melebihi luasnya lautan lima benua, setelah kenyang timbul keinginan untuk dapat melebihi dari kenyang, yaitu indah juga mahal. Makan sesungguhnya sama, mengisi perut, mau nasi, tiwul, atau apapun tujuannya sama, namun makan akan jadi berbeda saat akal menggoda, mata melihat cara orang lain makan, binatang makan, bahkan tumbuhan makan.



Binatang makan binatang dan tumbuhan kadang manusia juga dimakan, tumbuhan makan apa yang dia dapat dari tanah dan alam. Binatang memakan manusia apabila terpaksa. manusia makan tumbuhan juga binatang, ada juga yang makan manusia, tapi tidak banyak, mungkin hanya satu atau lima persen dari jenis manusia. Manusia ingin makan apa saja, bukan saja tumbuhan dan binatang, bahkan batu, gas, emas, dan apa saja yang ada di dunia ingin dimakannya.



lapar hilang datang serakah, serakah datang semua musnah. makan tidak lagi indah hanya sesuap, atau sehari, menumpuk makanan untuk tujuh turunanpun seakan belum cukup bagi manusia serakah. padahal manusia makan sesuap demi sesuap, bukan segunung demi dua negara atau sedunia, maka nikmatilah lapar agar makan menjadi lebih nikmat. makanlah saat lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang, CUKUP.

GERHANA

Bulan sejak sore sudah mulai nampak diatas langit senja jingga, matahari masih bulat penuh berwarna merah, dua benda bulat itu seakan sedang bercakap-cakap, siapa yang lebih indah menurut manusia. Matahari tersenyum pada Bulan, dan bulan tersipu malu membalas senyumnya, bulan merasa malu sebab belum malam sudah menampakkan diri, matahari tetap tersenyum seperti senyum pada sang kekasih.



Matahari pelan-pelan tenggelam masuk kedalam gumpalan awan yang mulai tebal menjelang malam. Bulan melepas kepergian matahari dengan penuh kecewa, sebab sesungguhnya ada banyak hal ingin dikatakannya, namun kehendaknya tidak pernah sampai, sebab punya tugas masing-masing yang tidak boleh ditinggalkan dan tidak boleh tertukar. Bulan malu-malu menyapa bumi, selamat malam.



Bumi seisinya menyapa bulan sore, bulan seperti sedih dengan salah ucapnya, sebab dia sadar bahwa waktunya adalah malam, sedangkan ini masih sore menurut penduduk bumi, matanya sembab, mendung menggelayuti wajahnya, airmatanya tak pernah dia tumpahkan kepada bumi dan seisinya, dia adalah penerang bumi dan tak boleh kesedihannya ditunjukkan kepada bumi, bulan murung dan awan menutupinya, sebagai sahabat awan tahu akan kesedihan bulan.



Di balik awan bulan menangis tersedu, awan menyelimuti dengan mendung agar bulan tak tampak oleh bumi. aduhai bumi, seandainya kamu tahu kalau malam ini aku akan redup, bukan karena aku tak mau menerangimu, tapi ada waktunya aku meredup untuk beberapa saat, dan aku tak tahu sampai kapan, sebab terang dan redupny aku bukan kehendakku, tetapi kehendak-Nya. maafkan aku bumi.

GERHANA

Bulan sejak sore sudah mulai nampak diatas langit senja jingga, matahari masih bulat penuh berwarna merah, dua benda bulat itu seakan sedang bercakap-cakap, siapa yang lebih indah menurut manusia. Matahari tersenyum pada Bulan, dan bulan tersipu malu membalas senyumnya, bulan merasa malu sebab belum malam sudah menampakkan diri, matahari tetap tersenyum seperti senyum pada sang kekasih.



Matahari pelan-pelan tenggelam masuk kedalam gumpalan awan yang mulai tebal menjelang malam. Bulan melepas kepergian matahari dengan penuh kecewa, sebab sesungguhnya ada banyak hal ingin dikatakannya, namun kehendaknya tidak pernah sampai, sebab punya tugas masing-masing yang tidak boleh ditinggalkan dan tidak boleh tertukar. Bulan malu-malu menyapa bumi, selamat malam.



Bumi seisinya menyapa bulan sore, bulan seperti sedih dengan salah ucapnya, sebab dia sadar bahwa waktunya adalah malam, sedangkan ini masih sore menurut penduduk bumi, matanya sembab, mendung menggelayuti wajahnya, airmatanya tak pernah dia tumpahkan kepada bumi dan seisinya, dia adalah penerang bumi dan tak boleh kesedihannya ditunjukkan kepada bumi, bulan murung dan awan menutupinya, sebagai sahabat awan tahu akan kesedihan bulan.



Di balik awan bulan menangis tersedu, awan menyelimuti dengan mendung agar bulan tak tampak oleh bumi. aduhai bumi, seandainya kamu tahu kalau malam ini aku akan redup, bukan karena aku tak mau menerangimu, tapi ada waktunya aku meredup untuk beberapa saat, dan aku tak tahu sampai kapan, sebab terang dan redupny aku bukan kehendakku, tetapi kehendak-Nya. maafkan aku bumi.

MAGHRIB

senja tak pernah usang

meski jingga tak selalu datang

musim tak jelas

hitam awan menutup pelangi

bidadari mandi

saat senja mulai pergi



gema adzan berkumandang

dari sebuah mushala

suara serak muadzin tua

yang muda dan merdu suaranya

malu dan malas menjadi muadzin

kuno katanya



tarian alam lembut turun

sepoi angin menggoda

bersahutan bunyi klakson

asap knalpot kendaraan

mengaburkan suara adzan



keluh kesah macet

lapar haus menemani

rindu sejuk air wudlu

beberapa kali mushala terlewati

mengejar waktu tak terkejar

jalanan penuh sesak

terhimpit diantara debu dan asap



indahnya senja diujung Jakarta

berebut lampu hijau

berdo'a selalu tetap hijau

namun lampu jalan tetap tiga

hijau, kuning, merah

hijau datanglah selalu



dari kaca jendela mobil

memandang orang-orang keluar mushala

indahnya shalat berjamaah

namun... saat ini

mobil-mobil berjamaah dijalan

menyanyikan koor klakson dan asap

aaamin... kata yang menyejukkan



Maghrib terlewat begitu cepat

laju kendaraan tetap lambat

sejengkal sejengkal melaju

enatah sampai kapan tertuju

senyum musnah

yang ada sumpah serapah



Maghrib.... waktumu sebentar

seperti umur manusia

hidup didunia

cuma numpang minum

Maghrib.... hanya penyesalan tiada arti

setiap pulang kerja dalam jebakan macet

entah sudah berpa kali terlewat

Maghrib cuma sebentar.

IBU

matahari menyembul dari kabut gunung, berseri indah sekali

bunga anggrek bersemi, daunnya gugur tertiup angin

embun pagi menatap indah hari, bening suci tiada ternodai

pohon-pohon tegak berdiri, daun-daun menari bersama angin



jalan setapak masih lembab, pelukan embun enggan pergi

burung-burung merdu menyanyi, dendangkan lagu ceria

kepakkan sayap terbang tinggi, menggapai langit tiada lelah hati

senyum ceria alam nan indah, bersyukur pada sang pencipta



kuteringat Ibu tercinta, dikampung halaman

lama tiada bersua, kasih sayangnya tak terganti

rindu belaian lembutnya, rindu dekapan hangat penuh cinta

Ibu... aku tak mampu mengganti, semua yang telah engkau beri



Ibu... kusebut namamu, mengingatmu selalu

Ibu... kurasakan sendiri menyiksa bathin

Ibu... senyummu seindah matahari pagi

Ibu... tak pernah lelah menyayangiku



Ibu... do'amu selalu menyertaiku

Ibu... maafkanlah aku

Ibu... oh... Ibu...

Ibu... engkaulah mata air hatiku



Ibu... aku kangen Ibu...





19 mei 2011, 01.44

KUTAMENDALAKU SAYANG KUTAMENDALAKU MALANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM... menuju rumah, malam masih hitam, cahaya bulan tertutup awan hitam, mendung dari siang belum juga hilang dilangit. laju mobil pelan-pelan melindas aspal hitam yang makin berdebu, didepan lampu merah berhenti, pos polantas sudah tidak ada polisinya, tukang becak tertidur pulas menggantikan jaga polantas. hampir dimana-mana saat malam polisi meninggalkan pos jaganya, mugkin kerja polisi hanya siang hari sampai sore saja, kebetulan jalan sepi, banyak kendaraan menyerobot dari kiri dan kanan, klakson dibunyikan seperti memarahi mobil yang aku tumpangi, karena berhenti di lampu merah padahal jalanan sepi, dalam hati ingin marah, tapi buat apa, biarkan malam tetap hening.



Angin malam masuk kedalam lubang-lubang bawah mobil, tanpa AC mobil terasa dingin oleh angin malam udara kampung. setelah beberapa jam perjalanan terlewati, perbatasan Tegal dan Brebes tampak tulisannya, seperti portal yang besar bergambar poci tanah, satu Km lagi sampai rumah. Baru beberpa bulan tidak pulang jalan raya sudah hancur, lubang-lubang besar sepanjang jalan raya ada dimana-mana. Miring kanan, miring kiri seperti naik ombak banyu di pasar malam, dalam hati bergumam, nasib jalan perbatasan Kabupaten ! memasuki kampung sendiri dikagetkan ada cegatan, separuh jalan ditutup, ada beberapa orang yang aku kenal mendekati kaca sopir dan menyodorkan kaleng biskuit berisi uang logaman, terasa aneh, ada apa ini ? aku melongok kesamping dan kukatakan " wong dewek " perlahan kaleng biskuit menyingkir.



Kabar jalan ambles di perbatasan Desa benar, anehnya kenapa banyak orang rela malam-malam begadang dipinggir jalan, sedang dia bukan sedang ronda, atau tukang ojek. Pagi hari aku main di pertelon, dan disitu dengan jelas kejadian semalam sama.Ttidak seperti biasanya pertelon diparkiri, tidak ada tukang parkir permanen di jalan raya, kecuali calo. sampai siang melihat laju kendaraan yang kebingungan sopirnya, sebab disuruh kekiri memutar melewati jalan kampung yang tidak halus, sebab aspalnya sedikit. Bis besar jurusan Jakarta hanya beberapa yang lewat, jalan yang amblaes telah menghambat laju setiap kendaraan, hanya supir yang nekat yang berani melewatinya. Itupun bayar kepada petugas, resmi ataupun yang tidak resmi.



Jalan raya adalah alat vital, lancar dan tidaknya laju kendaraan karena jalannya. Akibat ambles yang sudah lebih dari sebulan, kemacetan siang dan malam ada, ongkos kendaraan umum menjadi mahal, tukang parkir jalanan tumbuh subur. kabupaten Brebes, adalah salah satu yang sedang dirundung malang, Bapaknya sedang dalam proses penahanan di Jakarta oleh KPK, karena kasus korupsi. sebauah keluarga apabila, kepala keluarganya tidak mengurusi keluarganya, keamanan, kenyamanannya, maka perlahan akan berantakan. Bupati sebagai kepala Daerah, saat ini sedang dalam tahanan Cipinang, meninggalkan keluarganya di Brebes, mungkin wajar jika anak-anaknya atau warganya mulai tidak teratur, sebab yang mengatur lagi ditegur Embahnya.



Jalan kampung mulai hancur, lubangnya semakin banyak dan ada dimana-mana, jalan utama belum juga diperbaiki, sekarang jalanan kampung hancur. Kendaraan yang semestinya lewat jalan utama kini menggunakan jalan kampung, jika diteruskan untuk jalan alternatif dengan kondisi jalan sempit dan berlubang, maka suatu saat kecelakaan dan kemacetan akan menimpa jalanan kampung. Tiga bulan lagi arus mudik akan datang, tidak perlu dibayangkan apa yang kan terjadi, jika jalan utama belum beroperasi. jalanan padat, bahkan macet sepanjang jalan, sampai mau jalan kakipun susah. siapa yang akan terkena dampaknya ? tentu kampung kita dan sekitarnya, pemerintah Daerah mesti secepatnya bertindak untuk antisipasi arus mudik, dan memperbaiki jalan, baik jalan utama dan jalan kampung yang hancur.



Sampai kapan semua ini berlangsung, tidak ada yang tahu jawabannya, baik DPU atau Pemda belum dapat memastikan. Sampai kapan teman-teman kita menjadi tukang parkir, yang bukannya memperlancar laju kendaraan, tetapi menghambat kelancaran, karena tujuannya mencari duit dari setiap mobil yang lewat. Sejak dahulu kampung kita bukanlah kampung pengemis, aku masih ingat waktu kecil, setiap ada pengemis yang masuk kampung kita mereka kita beri beras atau makanan, sampai mereka menginap berhari-hari karena terlindungi. Kampung kita adalah penampung pengemis bukan kampung pengemis yang mencari duit di pinggir jalan, dengan alasan untuk Desa dan perbaikan jalan, tetapi sampai saat ini jalanan masih rusak. Mari kita membantu dengan ikhlas.



Kawan... tidak ada niatanku untuk menjelek-jelekkan kalian semua. Aku sadar kita semua butuh duit, kita bukan orang kaya, tetapi meski miskin, kita jangan memiskinkan diri, masih banyak cara lain yang halal dan baik mendapatkan duit. Mari tunjukkan kepada mereka yang lewat, bahwa kita peduli, kita sayang, kita cinta kedamaian, ketertiban, kampung kita nyaman dan aman.Kita lahir disini, kita besar disini, kita jaga dan pelihara kampung kita dengan karya dan dengan keikhlasan. Jika bisa lancar kenapa harus dihambat, jika membantu kenapa memanfaatkan. Aku rasa sesepuh kita tidak pernah mengajarkan keburukan. Aku berdo'a semoga kita semua nanti masuk surga, dimaafkan kesalahannya. bersama membangun Desa Kutamendala. Barakallah.

BUKAN TAPI IYA

Aku bukan anjing, tapi dianjingkan dan menganjingkan, Aku bukan Iblis, tapi suka menggoda dan di goda, aku bukan binatang, tapi rakus dan buas melebihi buaya dan harimau, aku bukan debu, tapi kotor dan mengotori, aku bukan burung, tapi merasa punya sayap dan cakar kuat, aku manusia, kataku, katamu, kata mereka, tapi aku juga Binatang, Iblis, dan bukan Malaikat, aku dalam sepi kata penuh tanya .

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XXV

Catatan tidak akan pernah habis, dia akan terus ada mengalir seperti air dari gunung, atau akan senantiasa menyembul dari dasar bumi laksana mata air sumur zam-zam yang tidak pernah kering. Catatan seperti bacaan yang tidak selamanya angka atau huruf untuk dibaca, tetapi apapun yang ada didunia ini patut dibaca. Catatan hadir tidak semuanya di baca atau terbaca oleh orang lain, begitu juga dengan perjalanan hidup seseorang, tidak ada satu orangpun yang dapat mengetahui seluruh perjalanannya.



lembar demi lembar catatan lahir, bersama waktu dia hadir disetiap saat dimanapun berada. Huruf demi huruf ditorehkan dalam media yang tidak selamanya kertas, ditembok, kulit kering binatang, kayu bahkan batu. Satu huruf atau angka dapat bermakna banyak, setiap orang yang melihatnya akan mempunyai pandangan sendiri, bahkan bukan hanya huruf atau angka, satu coretan atau bahkan satu titikpun dapat diartikan macam-macam. Selama derap kaki kehidupan dibumi bernafas, maka catatan manusia takkan pernah habis.



Antara perlu dan tidak perlu, catatan dibuat dan dibaca, deretan huruf dan angka telah membuat manusia berkembang dan cerdas. Kadang huruf dan angka menjadi acuan bermartabat atau tidaknya seseorang. Dunia senantiasa bergerak, berputar dan berputar berkali-kali tanpa henti. Begitu juga dengan catatan-catatan dia sesungguhnya berputar-putar meski berpencar, dengan huruf berbeda dan media yang tidak sama, namun dia tetap saja hasil olah pikir dan karya manusia.



Satu demi satu karya manusia lahir, tidak berbeda jauh dengan manusianya, senantiasa lahir manusia baru dari alam yang baru. Dunia sepertinya berubah meski dia tidak berubah, hanya manusialah yang mencoba berubah dan merubahnya, seakan-akan dunia kian sempit dan bertambah gemerlap dengan adanya teknologi. Sejak dahulu kala manusia sudah dianjurkan membaca catatan, catatan alam dan sesuatu yang indah, tanda-tanda atau peninggalan sisa masa lalu adalah saksi catatan itu.



Alam telah menjadikan manusia kreatif, meniru karya-karya Tuhan, bahkan ada yang menganggap karyanya melebihi karya Tuhan, dengan dalih pada waktu zaman Nabi yang diberi wahyu benda atau barang tersebut tidak ada, Naif memang, merasa dengan catatannya mampu menandingi Tuhan. Memang Tuhan tidak akan protes seperti manusia bahkan Tuhan dianggap diam, sesungguhnya Tuhan tidak diam, sebab berkaryanya seorang manusia atas kehendak Tuhan juga.



Hidup manusia selalu pendek, dengan kecanggihan alat apapun tidak dapat memperpanjang usia manusia. Waktu selalu sama dari dahulu sampai sekarang, siang dan malam silih berganti, mengingatkan manusia agar senantiasa sadar dan ingat bahwa terang dan gelap tidak dapat dirubah sampai kapanpun. Catatan panjang belum tentu berumur panjang, dan catatan pendek dapat berumur panjang. Panjang dan pendek umur sebuah catatan adalah Tuhan yang menentukannya.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XXIV

Modern, menurut Bapak WJS Poerwadarminta adalah yang terbaru; (se) cara baru; mutakhir (KUBI). Sesuatu yang baru disebut modern, namun biasanya sesuatu dikatakan modern apabila berhubungan dengan Teknologi, gaya hidup, dan hampir yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. Penemuan-penemuan di bidang teknologi dan informasi dianggap modern, anehnya manusia saat lahir kebumi tidak dikatakan modern, bunga yang mekar pertama kali tidak disebut modern.



Jaman sekarang disebut jaman modern, karena kemudahan-kemudahan dibidang tertentu, sejak ditemukannya mesin uap dan listrik, sesuatu yang berhubungan dengannya disebut modern, walaupun tetap saja yang melakukannya adalah manusia. Kemoderenan diartikan untuk benda-benda mati saja, manusia, binatang dan tumbuhan tidak pernah disebut modern, padahal ketiganya setiap detik lahir (ada yang baru). Manusia disebut modern apabila dia berfikirnya seperti orang bule, pakaiannya dari luar negeri, perabotan rumahnya banyak yang menggunakan listrik.



Jika merujuk kepada kamus bahwa yang disebut modern adalah yang terbaru, semua adalah modern. Terserah anda setuju atau tidak. bayi lahir modern, bunga mekar modern, tumbuh jerawat juga modern, pokoknya semua yang baru itu modern, apapun. modern dijadikan sesuatu yang dianggap hal penting bagi seseorang yang katanya hidup dijaman Milenium. Kata, idiom, symbol, jargon dan macam-macam kalau dari Negara Barat, luar negeri dianggap modern. saat orang barat mengatakan ASI penting bagi bayi sebelum diberi makan, dikatakan Ibu tersebut Ibu modern, padahal sejak jaman Singasari Ibu-ibu di jawa dan Nusantara sudah menyusui anaknya dengan ASI, mungkin tidak ada yang menggunakan DOT atau susu sapi.



Ada lagi kata-kata " GO GREEN " ( pergi hijau ), tetapi disuruh menanam pohon agar lingkungan menjadi sejuk, sedangkan di Indonesia " EVERY GREEN " dimana saja, hutan ada disetiap wilayah nusantara, mestinya kata-kata itu cocok untuk wilayah Arab dan Afrika, yang tandus dan susah mencari atau menemukan pepohonan. presiden kita menganjurkan menanam pohon, sedangkan di Kalimantan pohon-pohonnya ditebangi setiap hari untuk pertambangan. Jakarta menjadi sasaran penghijauan, yang terjadi taman monas yang dulu lebat mirip hutan, sekarang seperti lapangan, hanya tanaman hias warna-warni. Pohon-pohon besar ditebang untuk pelebaran jalan, mendirikan gedung mewah nan tinggi menjulang, tanahnya semakin sempit, bagaimana mau menanam pohon jika lahannya tidak ada.



Catatan-catatan peninggalan nenek moyang sangat banyak, dan dianggap kuno, tidak modern, sudah tidak jaman. Padahal merekalah yang telah banyak meninggalkan dan mewariskan kekayaan untuk kita semua, keseriusan berfikirnya sangat manusiawi, tujuannya demi kemakmuran bersama bukan untuk kemakmuran pribadi dan golongannya. kebijaksanaan yang diajarkan mulai dilupakan bahkan ditinggalkan, etika-etika bermasyarakat perlahan lenyap seperti tergerus kemoderenan. Hak asasi manusia terpinggirkan, sampai dibentuk Komisi hak Asasi manusia, seakan manusia belum sempurna.



Orang-orang modern tampil sebagai tontonan lalu dijadikan tuntunan. Generasi meniru adalah sesuatu yang menarik, terlebih sesuatu yang datangnya dari barat, bukan jawa Barat, Kalimantan Barat atau Irian Barat, tetapi Amerika, Inggris dan lain sebagainya. Seseorang yang tidak mengenal budaya mereka dianggap kuno, yang tidak mengikuti cara hidup mereka dianggap tidak modern, hampir apapun yang baru dari mereka dianggap modern, tetapi yang baru dari Bangsa sendiri dipandang sebelah mata, bahkan disebut kuno, aneh.



Korupsi dianggap manusia modern, padahal maling dari dahulu juga sudah ada. Pendidikan dari Negeri sendiri yang penuh kebijaksanaan dianggap kuno, tetapi pendidikan model luar negeri dianggap modern. Kita sesungguhnya orang yang selalu modern, dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, selalu ada saja yang baru, air untuk mandi, bertemu dengan seseorang yang belum kenal, dan makanan yang setiap hari dimakan senantiasa berganti-ganti, agar tidak bosan. Kita makan bukan untuk sehat, tetapi supaya badan yang sehat agar tetap sehat. Semoga kita senantiasa menjadi modern, untuk kebaikan dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari, perbanyak senyum, mengucapkan salam dan berdo'alah selalu, maka senantiasa Tuhan memberi rejeki yang modern.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XXIII

Catatan tidak selamanya panjang, begitupun dengan hidup, tidak semua manusia berumur panjang. Pendek dan panjang sesuatu, diterjemahkan sendiri oleh yang mengalami dan melihat juga yang merasakannya. Catatan atau tulisan manusia berumur pendek dan panjang, ditentukan oleh manusia lainnya. Suka-suka manusia mau memanjangkan catatan atau memendekkan umurnya. Panjang dan pendek sesuatu kadang atas dasar " CINTA " dan " BENCI "



Cinta datang kepada siapa saja yang membuka hatinya untuk apa saja, benda mati, alam, manusia, bahkan yang Ghaib. seiring dengan Cinta, benci mengikuti, Cinta dan benci berlomba datang lebih dahulu. Saat Cinta datang lebih dulu, kebencian tertutup. Namun tidak selamanya kebencian menutup dirinya, dia akan datang kapan saja, dimana saja, peran panca indera mempengaruhi Cinta dan benci.



Sampai saat ini manusia masih mencari arti kata cinta, seluruh manusia sedunia mengartikan Cinta berbeda-beda. Banyak arti kata Cinta diutarakan manusia, Filosof, Ilmuwan, Cendekiawan, Seniman, Petani, dan semua orang, Cinta bukan hanya milik manusia yanng dapat berkata, tapi yang tidak dapat berkatapun mengartikan Cinta dengan kemampuannya. Cinta banyak yang mengartikan memberi, bukan menerima, meskipun Cinta itu adalah memberi dan menerima, tidak ada paksaan didalamnya. Cinta itu suka kepada sesuatu dengan tulus, dari dalam hati.



Cinta membuat manusia damai, bahagia, dan bertambah. Cinta bukan hanya kata-kata indah, ucapan manis, lagu dan syair, tetapi Cinta adalah " RASA " yang muncul dan lahir dari kesucian hati seseorang kepada apapun dan siapapun. Cinta oleh kebanyakan orang hanya diartikan hubungan Lelaki dan Perempuan, dua insan yang menyukai, dan melupakan yang lain. Bukan, itu bukanlah kesejatian Cinta, karena Cinta adalah memberi kepada apa saja dan siapa saja. Bukan hanya kepada lain jenis, mahluk hidup, tetapi tumbuhan dan benda matipun memerlukan Cinta manusia. Saat ketiganya selaras, maka Cinta abadi kepada yang Ghaib mendatangi hati manusia.



Saat Cinta datang, benci ada disekitarnya, bukan dibelakang, tetapi dia senantiasa mencari celah untuk mengalahkan Cinta. Layaknya sebuah neraca, antara Cinta dan Benci bergerak selalu, siapa yang akan banyak masuk keneraca, Cinta atau Benci, hati manusia dan panca inderanya yang berperan. Rasa tidak dapat dikhianati, rasa datang dari hati yang suci. Perasaan tidak dapat dipaksa, dia mengalir, layaknya mata air dari pegunungan yang sejuk, dan dapat diminum tanpa direbus dahulu. Cinta dan Benci datang dari rasa, setelah panca indera.



Kehidupan berisi Cinta dan Benci, sampai kapanpun keduanya ada, berkejaran menggapai kesucian hati manusia, berebut mendiami hati manusia. Perlombaan Cinta dan Benci akan berakhir saat Nyawa terputus. Kematian yang memisahkan Cinta dan Benci. Kepada apa dan siapa Cinta sejati kita tujukan, hanya hati yang suci yang dapat menjawabnya. Panjang dan pendek cerita cinta, manusia yang mengolahnya, panjang dan pendek catatan atau tulisan manusia juga yang melakukannya, panjang dan pendek kemauan manusia diawali dari hati dan Cinta. SELAMAT MENIKMATI CINTA !

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XXII

Bulan Februari banyak orang yang mengatakan bulan kasih sayang, dengan ditetapkannya tanggal 14 sebagai hari Valentine, di bulan ini juga ada pergantian tahun Cina yang biasa di sebut Imlek, ada yang menyebut Imlek sebagai Lebaran bagi orang Cina, seperti hari Lebaran umat Isalam atau yang lainnya maka didalamnya berjuta kisah mengalir seiring waktu, kisah cinta dan kasih sayang ada dimana-mana, meski kadang ada kisah memilukan di bulan Februari, seperti Mesir yang sedang bergolak, peristiwa yang hampir mirip dengan Indonesia tahun 1998, kita berdo'a semoga semua keresahan cepat berlalu, dan kasih sayang menyelimuti bumi ini.





Sejak tahun 2010 curah hujan tiada henti sejak januari, kini hujan sudah bukan barang asing untuk Indonesia di bulan apapun, kebiasaan sejak dahulu setiap Imlek hujan terkabul, do'a do'a untuk hujan ditahun kelinci terbukti, dan tarian alam menemani setiap waktu, pagi, siang, sore, ataupun malam, menari-nari menemani bumi yang semakin sepi ditinggalkan pepohonan besar sebagai teman abadinya, mungkin disebabkan karena hilangnya pohon-pohon itulah hujan senantiasa datang menemani bumi, mereka tak ingin bumi ditinggalkan kehangatan akar tumbuhan ditiap tidurnya, hujan merasa punya tanggung jawab untuk menyuburkan tanah dengan tariannya setiap saat agar pohon cepat tumbuh dan kembali akarnya menunjam bumi.





Bulan februari menjadi menarik dengan warna, setelah Imlek dengan warna merah tua menyala, tanggal 14 akan melebur menjadi warna merah muda yang segar layaknya warna dan kepribadian para remaja. Hari Valentine yang diawali oleh seorang Rahib di Eropa ribuan tahun lalu masih menjadi impian bagi sebagian besar remaja di seluruh dunia, hari kasih sayang membuat seseorang berbunga-bunga hatinya, berbagai macam cara dilakukan untuk ikut meramaikan Valentine Day. Euforia semacam ini tidak bisa di hentikan dengan alasan papapun sebab dengan menghentikannya akan ada preseden buruk mengikuti, itu tidak hanya dengan Valentine tetapi dengan berbagai macam perayaan lainnya. Semoga apa yang direncanakan baik berujung baik juga, hanya itu harapan manusia, menginginkan hidup dan kehidupan lebih baik dimasa depan.





Hujan masih menetes-netes ke bumi pagi ini, tariannya meliuk-liuk ditiup bayu yang senantiasa menggodanya, irama gemerisik daun-daun bergesekan, air jatuh menjadikan tariannya menjadi indah, burung-burung ikut menari-nari diangkasa, rumput-rumput berdendang menemani embun yang berbaur dengan air hujan, kesegaran pagi dengan wangi alam memukau mata, warna hijau meneduhkan pandangan, betapa suburnya tanah kita, kesuburannya kini terlapisi beton yang sombong dari penguasa yang memiliki banyak uang untuk merubah hijau daun dengan aroma khasnya dengan hijau warna cat minyak yang rapuh.





Menikmati tarian alam selalu tentramkan hati, pagi nan sejuk dengan aroma tanah dan rumput meneduhkan pandangan, menyadarkan hati agar senantiasa mensyukuri nikmatNya. Sejenak dalam waktu yang sama marikita ikut menari bersama tarian alam, meski tidak setiap waktu kita menemaninya.

Selasa, 14 Juni 2011

JANJI DI HARI JADI

Hari jadi ? bagi saya adalah sesuatu yang aneh. Sebab dalam tradisi keluarga tidak mengenal yang namanya hari jadi. Ulang tahun ? apalagi itu, menurut saya adalah kebodohan atau pembodohan. Dari dulu sampai sekarang, tahun tidak pernah berulang, yang selalu berulang adalah hari dan bulan. tetapi anehnya orang-orang suka menyebut ulang tahun, Happy Birthday dalam bahasa Inggris jika diterjemahkan juga bukan ulang tahun, tetapi hari jadi. kenapa banyak orang merayakan ulang tahun, yang sebenarnya tidak pernah ada.

Ulang tahun ? apabila tahun dapat berulang, maka dunia rotasinya berbalik, muter-muter pada porosnya, dari kanan balik lagi kekiri, dan jaman kembali lagi kemasa silam. Tahun senantiasa berubah dari satu ke dua dan berikutnya, jadi yang ada hanyalah ulang tanggal dan bulan, ulang hari, tanggal dan bulan jarang terjadi. Mau pilih yang mana tanggal atau bulannya, mengikuti Hijriah, SMasehi atau Cina dan lain sebagainya. Kebanyakan orang memilih merayakan tanggal lahirnya memakai tahun Masehi, yang sering mencurangi seseorang.

Mencurangi seseorang ? ya. sebab ada orang yang lahir tanggal 29 februari, dan bulan februari lebih sering sampai tanggal 28, apa itu tidak melukai seseorang. Seandainya dalam satu keluarga anaknya ada yang lahir pada tanggal 29 februari, maka tidak setiap tahun dia merayakan ulang tanggal dan bulan, dia masih hidup tetapi seperti tidak ada, betapa sakit hati dia kepada saudaranya yang setiap tahun dapat kado, tetapi dia hanya melongo saat tanggal lahirnya datang, saat yang ditunggu tetapi sudah berganti bulan Maret.

Ada janji di hari jadi, janji pribadi dan untuk diri sendiri, adanyapun di dalam hati. Apa isi janji itu tidak perlu saya ucapkan, cukup disimpan rapi didalam hati saja. janji tetaplah janji dan mesti ditepati, tetapi apakah saya mesti menepatinya, sedangkan itu janji pada diri sendiri ? hati bukanlah mulut, dan janji itu belum keluar di mulut, janji itu masih sendiri menyepi, janji itu masih mencari-cari kapan dia berlari atau sembunyi. janji dihari jadi bukan untuk meniup lilin, sebab lilin untuk penerang saat listrik mati.

janji di hari jadi biarlah tetap dalam hati, suatu saat dia akan datang sendiri tanpa sembunyi.

Sabtu, 21 Mei 2011

SEMALAM DI KJD

Menghadiri acara hari jadi KJD ( kandang jurang doank ) ditempat dikDOANK di Ciputat Tangerang Selatan. Sejak setengah tiga sudah sampai, suasana masih tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang pengunjung yang sudah mulai berkemas untuk meninggalkan KJD, puluhan anak-anak kecil usia balita berlarian menuju bis yang akan berangkat mengantar mereka pulang.

Waktu ashar datang, suara adzan berkumandang dari sebuah Mushalla kecil dibawah pohon bambu, disampingnya lapangan sepakbola kecil dengan rumput yang mulai terlihat tanah merahnya, panggung permanent berhiaskan kaleng-kaleng bekas bergelantungan dimana-mana, disampingnya sebuah gambar atau lebih tepatnya patung gitar ujungnya doang berdiri kokoh. Sebuah piano berdiri diatas panggung tanpa diamainkan, mungkin karena para pengunjung sudah mulai sepi.

Satu persatu tamu berdatangan, entah darimana mereka, tidak satupun yang kukenal, mereka datang dengan senyum dan canda bersama teman-temannya, lelaki perempuan berbaur, berteduh dibawah rumah panggung yang disebut induk semang, dikampung doank. Senja datang dan matahari mulai nampak redup, burung-burung hitam mulai betrbangan kearah barat, entah kemana tujuannya, suara anak-anak menyanyi dan menari dilapangan, berlatih dengan penuh canda dan tawa, didampingi orang tua dan pegawai Shaleh.

senja pun usai, warna hitam malam menyapa semua penduduk bumi dimanapun berada, layar kecil mulai dipasang, sound system sederhana disiapkan untuk acara yang setiap tahun diadakan, namun tahun ini diadakan sederahana, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Dik Doank mulai memainkan gitar ditemani tiga temannya, menyanyikan beberapa lagu, diantaranya LEPEN dari Almarhum Gombloh " kalau cinta sudah melekat tai kucing rasa coklat " salah satu syairnya.

Adzan Magrib berkumandang, alat musik dimatikan, shalat ditunaikan, Shalat berjamaah menghangatkan udara malam yang mulai dingin. Kembali suara berisik terdengar menandakan acara dimulai lagi, pembacaan ayat suci Al Qur'an mengawali, surat Ar Rahman menggema seluruh KJD, kasih sayang Allah melingkupi semua yang hadir, dan siappaun diatas dunia ini.

Selesai surat Ar Rahman kembali Adzan berkumandang, Isya datang, hening kembali datang, Shalat berjamaah lagi, bergantian sebab Mushalla tidak menampung semua yang datang hari itu. Acara kembali dilanjutkan, Dik Doank mengawali bernyanyi untuk menyambut tamu yang baru datang, dua judul Puisi dibacakan, dilanjut dengan monolog, lalu kembali bernyanyi. Pemutaran Video karya anak asuh KJD menghangatkan suasana malam yang mulai gelap, bertambah gelap karena lampu-lampu dimatikan saat video klip diputar, berisi cuplikan kenangan, dan kejadian yang ada di KJD. Gelak tawa menggema disetiap sudut kampung Doank, wajah-wajah ceria menghangatkan susanan malam.

Alfatikha di bacakan berulang kali untuk mengharap Rahmat Allah SWT, acara selesai setelah anak bungsu dikDoank memainkan piano dengan kejelian dan kemahiran jari-jarinya memencet tuts piano, tepuk tangan bersahutan menggema mengakhiri acara milad KJD malam itu. Hari jadi bukanlah ULANG TAHUN, sebab dalam kehidupan manusia tidak pernah terjadi berulangnya tahun, yang ada berulangnya tanggal, hari dan bulan, jadi sebenarnya yang ada ULANG TANGGAL, HARI, DAN BULAN, BUKAN ulang tahun.

Acara ternyata belum berakhir, MIDNIGHT show dari salah satu Film Amerika menutup acara malam itu. Setelah selesai Film diputar berakhirlah acara. Selanjutnya mencari tempat berbaring yang nikmat untuk menikmati malam di KANDANG JURANG DOANK.

Rabu, 20 April 2011

PANCAROBA JAKARTA

Bulan Maret telah terlewati oleh 31 pancaran matahari, udara panas sewaktu-waktu datang, begitu juga dengan hawa dingin malam hari, cuaca makin tidak menentu, menurut para ahli ilmu alam disebabkan karena pemanasan global. Peralihan musim selalu berganti setiap tahun dari dahulu, ada dua musim di Jakarta yaitu musim hujan dan musim kemarau, normalnya adalah setiap enam bulan sekali musim berganti.

Tahun 2011 sepertinya musim hujan lebih banyak dari tahun sebelumnya, jalanan penuh air adalah pemandangan dehabis hujan, dibagian Jakarta manapun. Jakarta sebagai Ibukota Indonesia, selalu berbenah, mempercantik wajahnya supaya tampak indah dan anggu dilihat dari luar, pembangunan tiada pernah berhenti, jalanan, perumahan dan gedung bertingkat setiap bulan bertambah, bahkan trotoar dan halte bergonta-ganti warna dan gayanya. Jakarta seperti jantung pada tubuh manusia, berdetak setiap waktu siang dan malam.

tarian alam hampir datang setiap hari, kapan saja, pagi, siang, sore, ataupun malam hari. Saat siang datang cahaya matahari seperti diatas kepala, panas menyengat membuat keringat tak henti-hentinya keluar dari pori-pori kulit manusia. peralihan musim dari musim hujan menjadi kemarau tahun ini kacau, tarian alam (hujan) masih sering datang, banjirpun mengancam disetiap sudut jakarta. Bukan hanya musim yang berubah di Jakarta, wajah dan peraturannyapun berubah, dan bertambah sesuai kebutuhan pemerintah.

Perubahan yang terjadi di jakarta terkadang tidak dibarengi dengan pengendalian, atau tata kota yang bijaksana, peraturan dibuat seakan demi mendapat keuntungan pejabat, bukan untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan tempat tidur dan tempat belanja atau bersenang-senang, menjamur diseluruh Jakarta, imbasnya penggusuran dimana-mana, tidak peduli sekolahan, tempat ibadah, ataupun kuburan. Tanah berhektar-hektar yang bisa menampung ribuan manusia, menjadi hanya untuk ratusan orang, dengan alasan kenyamanan, keamanan, dan ketertiban, yang sejatinya berisi kekhawatiran penghuni, dan pengunjung bangunan baru tersebut.

Orang-orang pinter berlomba-lomba datang ke Jakarta, menawarkan program baru, gagasan baru, untuk keindahan Jakarta, sekali lagi bukan untuk kesejahteraan masyarakatnya. Indonesia terdiri dari 33 Provinsi saat ini, perputaran rupiahnya 90 % mengitari jakarta. Seperti laba-laba jakarta senantiasa menebar jaring dan mencari mangsa, apapun dijerat dan dimangsa. Bukan hanya makanan dan minuman yang masuk keperut, batu,pasir kaca, dan segala jenis benda masuk kedalam perut. Perut-perut buncit berdampingan dengan perut-perut lapar dan busung, bertolak belakang dan tidak pernah akur. Satu yang meresahkan yaitu pancaroba ketidakjujuran, awalnya baik menjadi munafik. Demi nafsu pribadi untuk menikmati indahnya Jakarta.

Jakarta sebagai Pusat segala pusat, baik pemerintahan sampai keagamaan, semua hampir ada di Jakarta. Pusat kebijakan dan pusat kebejatan berdampingan, dari kantor instansi satu dengan yang lainnya. Ibukota seperti ditelanjangi kemuliaannya, diinjak-injak harga dirinya, sang Ibu hanya meratap tanpa suara ditengah malam gelap, ditemani gemerlap lampu jalan dan tangis lapar serta dingin malam tidur di bawah jembatan dan emper toko. Isak tangis Ibukota hanya menjadi tontonan, bahkan ejekan juga caci maki para penggemar korupsi. Pancaroba Jakarta berikutnya semoga menjadi indah penuh kembang harum kedamaian, kenyamanan, dan kesejahteraan Masyarakatnya, Ibukota tersenyum penuh kebanggan dan kebahagiaan menyambut generasi baru dan kebaikan baru, bukan keburukan baru.

Jumat, 28 Januari 2011

TARIAN ALAM

Pelan-pelan kau datang beriring bayu
satu-satu dari seribu juta bersatu

berbaris indah menyerbu
beribu-ribu menempa debu

bunga-bunga menyanyi tak lagi layu
kau menari-nari ditemani senja kelabu

meliuk-liuk bercanda bercumbu
bernyanyi menari berpadu tak malu

tersenyum bersama jutaan batu
mendendangkan irama mendayu-dayu

bersama ribuan rindu di dalam kalbu
tarian alam menjelang malam bisu

ijinkan aku menemanimu.

SURGA DAN NERAKA 100% URUSAN ANDA

Berbicara Surga dan Neraka seperti berbicara mengenai, Angin, Udara, Tanah, dan Api, Angin detik kita rasakan untuk bertahan hidup dan kehidupan alam, Udara senantiasa kita hirup dan keluarkan, tanpa angin dan udara yang seperti kakak adik kehidupan akan musnah, Tanah tempat berpijak, bercocok tanam dan mendirikan bangunan, sang penopang setia alam, Api yang panas, untuk memasak, menghangatkan dan membakar itu tugasnya, dari semuanya bisa menentramkan dan bisa mengacaukan suasana kehidupan manusia, empat unsur yang harus seimbang, sejalan dengan ketentuan Tuhan.





Surga dan Neraka adalah satu tempat yang telah di janjikan oleh Tuhan untuk ummatnya, tempatnya bukan di dunia ini, tetapi akan dihuni setelah hidup dan kehidupan berakhir yaitu Kiamat. Sebelum kiamat dunia ini, Surga dan Neraka belum dihuni, meski ada gambaran-gambaran tentang surga dan Neraka, namun keduanya hanya akan dinikmati setelah dunia ini musnah atas kehendak Tuhan, dan kedua tempat itu adalah mutlak ciptaan Tuhan yang tidak bis dibayangkan oleh manusia akan kenikmatan dan ketakutan akan keduanya, kita diwajibkan percaya akan keduanya serta di kasih tahu gambaran-gambarannya dari al-Qur'an yang tidak mungkin dusta karena itu Firman Allah SWT.





Surga biasa disebut dalam Al Qur'an Jannah, artinya kebun atau taman yang terlindungi oleh pandangan manusia. Kata Surga berasal dari Agama Hindu svarga atau Swarga, kemudian pengucapannya sekarang menjadi Surga.





Berikut adalah nama-nama Surga yang ada di Al Qur'an





1. Jannatu Adn ~ berasal dari kata Adana yang artinya Merabuk atau tanah yang subur, ada didalam QS. Ar Ra'd (13) ayat 23 ~ Surga ini diperuntukkan bagi orang yang melaksanakan Shalat, Berinfaq, dan menolak kejahatan dengan kebaikan





2. Jannatu Naim ~ Berasal dari kata Naima yang artinya kehidupan yang baik dan senang juga mewah penuh kenikmatan dan kesejahteraan. Surga ini diperuntukkan bagi orang-orang yang paling dahulu beriman, dan yang dekat dengan Allah SWT. QS. Al Waqi'ah ayat 12





3. Jannatu Ma'wa ~ Artinya tempat tinggal yang penuh keramah tamahan dan hiburan atau kesenangan. Surga ini di peruntukkan bagi orang yang beriman dan suka beramal. QS. As Sajadah (32) ayat 19





4. Jannatul Firdaus ~ Artinya keluasan, kelapangan, kebun, taman, nama burung, dan yang menopang ( pohon anggur ) ~ Surga ini diperuntkkan bagi orang yang beriman dan beramal sholeh. QS. (18)Al Kahfi ayat 107.





Selain kata Jannah untuk Surga juga ada kata Dar yang artinya rumah





1.Darussalam ~ yang artinya rumah penuh kedamaian QS. Al An'am (6) ayat 1.27





2. Darul Muqomah~ yang artinya tempat tinggal dimana didalamnya orang-orang tidak merasakan lelah dan lesu. Diperuntukkan bagi orang-orang yang Bersyukur. QS. Fathir ayat 35





3. Darul Akhirat ~ yang artinya tempat tinggal, kampung atau rumah dikemudian hari. QS. Adh Dhuha ayat 4, QS. Al An'am ayat 32





4. Maqomin Amin ~ yaitu orang yang bertaqwa beradadi tempat yang aman. QS. Ad Dukhan (44) ayat 51





5. Suga Khuldi ~ QS. Al Furqan ayat 15





Nama-nama Neraka





1. Hutamah ~ di peruntukkan bagi orang Yahudi. QS. Al Humazah (104) ayat 4.5





2. Hawiyah ~ untuk orang-orang Munafiq dan Kafir. QS. Al Qori'ah (101) ayat 9.10





3. Jahanam ~ QS. Al Hijr (15) ayat 15 dan 43





4. Jahim ~ untuk orang-orang Musyrik. QS. As syuara ayat 91





5. Saqor ~ untuk orang - orang yang menyembah Berhala. QS. Al Mudatsir ayat 26.27 dan 42





6. Sa.ir ~ untuk orang-orang Nasrani. QS. An Nisa (4) ayat 10, QS. Al Mulk (67) ayat 5.10.11





7. Neraka Wail. QS. Al Muthaffifin ayat 1.3





Urusan Surga dan Neraka adalah seratus persen urusan manusia, dua pilihan yang tidak mungkin di tolak atau di tawar setelah kita ditimbang kebaikan dan keburukannya dihadapa Tuhan dan Malaikat di Yaumul hisab nanti. Surga di bagi atas beberapa pintu utuk memasukinya, masing-masing pintu memiliki kunci ibadah dari calon penghuninya, ada pintu Adn, pintu Shalat, puasa dan lain-lain, untuk yang khusus ada didalam QS. Az Zumar ayat 73. Surga atau Jannah disediakan bagi manusia yang selalu patuh dengan ketentuan-ketentuan hukum-hukum Allah SWT, QS. An Nisa ayat 14.





Salah satu hadits Rasulullah SAW " Al Jannatu tahta aqdamil ummahaati " Bahwa Surga itu di telapak kaki Ibu.





Apabila ada kesalahan tulis Surat atau ayat Al Qur'an dalam catatan ini mohon teman-teman betulkan. terimakasih.

Minggu, 16 Januari 2011

DUA HATI DI SATU HATI

Hari ini ada sesuatu yang aneh dalam hidupku, diawali bangun pagi tanpa mendengar adzan subuh nan indah berkumandang, tidak seperti biasanya. Ada ilmu baru dalam membakar ayam dan ikan, meski itu bukan sesuatu yang istimewa namun mampu menghemat sedikit tenaga dan percakapan, hujan turun tidak sekaligus hari ini, empat kali berturut-turut dia datang menyapa bumi. Memang tidak ada petir saat hujan kali ini, tetapi angin bertiup kencang juga menakutkan, aku tidak membaca berita dan menonton televisi mengenai berita hujan hari ini, beberapa waktu yang lalu angin menumbangkan beberapa pohon di jakarta.

saat hujan kedua datang aku mencoba menelpon seseorang, sayang seribu sayang dia masih tidur, dan saat mengangkat Hand phone suaranya terdengar sungkan untuk bicara, aku cukupkan percakapan saat itu juga. terdiam memikirkan apa yang telah aku lakukan seakan sia-sia, saat gundah datang menyelimuti hati, saat sedikit benci mulai mengalir kedalam darah dan tubuh ini, tiba-tiba hand phoneku berdering dengan instrumen Indonesia raya, aku angkat dan kuajak bicara orang yang tadi malas bicara saat bangun tidur. Tidak terlalu lama dia bicara karena pulsanya tidak mencukupi untuk berlama-lama bicara, dia minta aku menelpon balik.

Saat mau menelpon tiba-tiba ada sms masuk dan aku baca sekilas ternyata dari operator kartu GSM ku INDOSAT, ada kalimat selamat anda mendapatkan bonus pulsa dengan angka 250,00, aku lanngsung menghapus sms tersebut, waktu itu aku tak perduli bonus pulsa tersebut, lagian tidak terlalu besar jumlahnya, namun rasa penasaran muncul, aku ketik #388# dan muncul enam digit angka pulsa utama Rp.254444, aku bingung kenapa pulsaku jadi enam digit, padahal kemarin cuma mengisi Rp.10.000, aneh, aku tunjukkan pada temanku keanehan saldo pulsaku, mereka itu menganggap jumlahnya Rp.25.000, aku penasaran dan menghitung ulang bahwa yang tertera itu bukan dua puluh lima ribu tetapi dua ratus lima puluh ribu lebih, dia penasaran dan kembali menghitung jumlah angka, dan benar ada enam digit, sesuatu yang ajaib menimpa Hand phoneku hari ini.

Aku memberanikan diri menelpon dia yang jauh di Batam sana, lebih dari satu jam aku ngobrol membicarakan apa saja tanpa henti sampai baterai hand phoneku lowbatt, dengan sedikit santun aku hentikan pembicaraan dengannya karena sudah tidak dapat ide untuk membuat tema obrolan. Sesampai di depan internet aku mencoba siapa yang sedang on line hari ini, aku melihat satu nama yang aku kenal beberapa bulan yang lalu, dan aku mencoba menghubunginya lewat chatting, karena beberapa hari kutelepon tidak pernah di angkat. Ucapan salam dan kabar aku lontarkan, dijawab dengan singkat olehnya, lalu tiba-tiba dia mengejutkanku dengan kondisinya sekarang, bahwa saat ini dia telah menikah, aku ucapkan selamat kepadanya, namun dia kurang bahagia mendengar ucapan selamatku, dia bercerita bahwa pernikahannya adalah pernikahan siri, aku kaget menlihat tulisan tersebut, antara percaya dan tidak percaya. Aku melanjutkan perbincangan lewat chatting, dia nampak berterus terang tentang hal ini, aku seperti terkena petir siang bolong mendengar ceritanya, namun maaf aku tidak dapat meneteskan airmata,bukan karena aku tak sedih tapi memang susah untuk menangis.

Aku coba menelponnya, dia tidak mau mengangkatnya, dia katakan hanya ingin menulis, aku turuti keinginannya kami saling balas menulis, dalam hatiku aku membayangkan dia sedang menangis saat ini, dan mungkin ini pertama kali dia menceritakan masalah ini kepada orang lain, dan aku diminta untuk merahasiakan percakapan ini, sebab dia menikah dengan suami orang, alangkah malangnya dirimu, padahal seandainya hanya itu keinginanmu aku akan rela untuk datang kepadamu, apa daya semua telah terjadi dan aku tidak berhak untuk lebih jauh mengurusi masalahnya, sebab dia sudah bukan seorang gadis lagi, dia bahagia dalam kebimbangan sebab suaminya sudah mempunyai anak, dia tidak menyebutkan anak suaminya berapa, mungkin dia sudah tidak sanggup lagi untuk menceritakan lebih jauh, tanpa permisi dan salam dia menghentikan ceritanya, aku tertegun dan mengurut dada, membayangkan nasibnya dikemudian hari, saat ini keluarga dan tetangganya telah menolak dan mengusir suaminya.

Teman SMA ku dulu yang cantik waktu itu tiba-tiba menelponku, menceritakan usaha barunya yang kini mulai membaik, bertukar pikiran sambil cekikikan layaknya waktu SMA dulu, kcerdasannya belum hilang, semenjak dahulu memang dia selalu ranking satu, aku kagum kepada perempuan cerdas. Dia menceritakan kehidupan rumah tangganya, tentang suaminya, tentang anak-anaknya, juga tentang kesibukannya sebagai wanita pengusaha kecil-kecilan, kembali aku kagum akan kegigihannya dalam menjalani hidup. Nomer baru dia berikan padaku yang satu operator jadi bisa ngobrol lama dengan biaya murah. hampir satu jam kami ngobrol dan tidak ada satu keputusan atau penyelesaian, semua hanya curahan hati teman lama yang lama tidak ketemu, aku jadi kangen kepada teman-teman SMA dulu, sejak 1996 tidak semua teman bisa bertemu walau setahun sekali, dan banyak yang semenjak itu belum ketemu sekalipun, kenangan indah masa SMA jadi terbayang kembali.

Sementara dalam kesendirianku, dalam ketidakberdayaanku, aku berharap dari peristiwa hari ini akan menjadi ilmu untuk kehidupaku dimasa depan, kehidupan bersama dua hati yang menjadi satu dan disatukan, bukan dua hati yang terpisah oleh ruang dan waktu, aku belajar dari pengalaman, sebab guru dalam hidup adalah pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain, indahnya hidup dengan berbagai macam persoalan yang tidak ada satu manusiapun mampu menjawab segala pertanyaan-pertanyaan tersebut, dia terus mengalir seperti air dan bergerak dinamis aktif layaknya matahari dan planet. waktu terus bergerak, angin terus berhembus, dan selama nafas masih berhembus tidak ada kata untuk mundur mengubah keadaan, terus maju berkejaran dengan waktu dan pengalaman, untuk semuanya aku ucapkan terima kasih.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XXI

Hujan nampak belum ingin berhenti, tariannya masih indah tertiup angin, seperti goyang musik melayu, kadang seperti tarian samba, sesekali dia menari tango dan berdansa dengan awan dan burung burung yang terbang menikmati irama hujan. Mendung tiada gelap lagi, sebab sebagian airnya telah berhamburan ke bumi, hujan yang indah, menghangatkan yang sedang menikmati kehangatan, dan mendinginkan yang sedang kedinginan, terpaku aku menikmati nikmat Tuhan yang hampir setiap hari datang, tiada dapat kuhiting berapa juta kubik air yang turun saat ini, dan tidak perlu tahu sebab akan mengurangi keindahan hujan.





Hujan tetaplah hujan, kapan dan dimanapun dia mau turun terserah saja, tidak perlu memarahi hujan sebab hujan tidak layak dimusuhi, hujan sesekali mampu menghentikan pekerjaan, namun hujan suatu saat dirindukan banyak oarang, tanpa hujan dunia akan kering, tanpa hujan mahluk hidup akan kehausan, tanpa hujan sungai-sungai kering, tanpa hujan seumpama kendaraan tidak memiliki rem. hujan tidak bermasalah namun manusia mempermasalahkannya, hujan katanya membuat banjir, membuat dingin dan membuat nyawa melayang, sebuah nikmat yang di kucilkan, seakan-akan hujan tidak berguna, padahal hujan selalu saja bermanfaat untuk manusia.





menikmati hujan di siang hari sangatlah nikmat, terasa sejuk alam ini, mataharipun tiada iri akan hujan yang berlama-lama membasahi bumi, matahari tetap tersenyum diatas sana, memandangi hujan dan bercanda ria dengannya, saling menyapa bukan saling mencela. memang hujan tidak perlu permisi kepada manusia, namun manusia mengharapkan hujan permisi sebelum datang, hujan tetap hujan tak perlu minta ijin kepada manusia, tarian alam yang indah ini senantiasa menyejukkan suasana dan hati mahluk hidup di bumi. Diamanapun berada air akan mengalir ke tanah yang lebih rendah dan lapang, maka air jangan disebut banjir sebab itulah hukum alam perjalanan air, jangan salahkan hujan dan jangan tengisi dia, tersenyumlah kepada hujan karena dia kita bisa minum dengan kenyang, dan hujan menyehatkan juga menyegarkan.





Sisa-sisa hujan menggenangi jalanan yang berlubang, terlindas roda yang tak bersahabat dan menciprat mengenai pakaian dan tubuh manusia, lalu hujan dikutuk dan dimusuhi, sebenarnya bukan air hujan yang salah, orang yang berkendara dan yang ada di dekat genangan air, atau orang yang membuat jalan sehingga berlubang karena kurang perawatan, atau kita yang kurang antisipasi terhadap sisa hujan, mari menyalahkan diri sendiri karena hujan. Pelan-pelan hujan reda, tariannya berhenti namun angin masih menggodanya, hujan tersenyum pada angin dan matahari dia lalu kembali menikmati tidurnya yang tak panjang di bulan januari.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XXI

Hujan nampak belum ingin berhenti, tariannya masih indah tertiup angin, seperti goyang musik melayu, kadang seperti tarian samba, sesekali dia menari tango dan berdansa dengan awan dan burung burung yang terbang menikmati irama hujan. Mendung tiada gelap lagi, sebab sebagian airnya telah berhamburan ke bumi, hujan yang indah, menghangatkan yang sedang menikmati kehangatan, dan mendinginkan yang sedang kedinginan, terpaku aku menikmati nikmat Tuhan yang hampir setiap hari datang, tiada dapat kuhiting berapa juta kubik air yang turun saat ini, dan tidak perlu tahu sebab akan mengurangi keindahan hujan.





Hujan tetaplah hujan, kapan dan dimanapun dia mau turun terserah saja, tidak perlu memarahi hujan sebab hujan tidak layak dimusuhi, hujan sesekali mampu menghentikan pekerjaan, namun hujan suatu saat dirindukan banyak oarang, tanpa hujan dunia akan kering, tanpa hujan mahluk hidup akan kehausan, tanpa hujan sungai-sungai kering, tanpa hujan seumpama kendaraan tidak memiliki rem. hujan tidak bermasalah namun manusia mempermasalahkannya, hujan katanya membuat banjir, membuat dingin dan membuat nyawa melayang, sebuah nikmat yang di kucilkan, seakan-akan hujan tidak berguna, padahal hujan selalu saja bermanfaat untuk manusia.





menikmati hujan di siang hari sangatlah nikmat, terasa sejuk alam ini, mataharipun tiada iri akan hujan yang berlama-lama membasahi bumi, matahari tetap tersenyum diatas sana, memandangi hujan dan bercanda ria dengannya, saling menyapa bukan saling mencela. memang hujan tidak perlu permisi kepada manusia, namun manusia mengharapkan hujan permisi sebelum datang, hujan tetap hujan tak perlu minta ijin kepada manusia, tarian alam yang indah ini senantiasa menyejukkan suasana dan hati mahluk hidup di bumi. Diamanapun berada air akan mengalir ke tanah yang lebih rendah dan lapang, maka air jangan disebut banjir sebab itulah hukum alam perjalanan air, jangan salahkan hujan dan jangan tengisi dia, tersenyumlah kepada hujan karena dia kita bisa minum dengan kenyang, dan hujan menyehatkan juga menyegarkan.





Sisa-sisa hujan menggenangi jalanan yang berlubang, terlindas roda yang tak bersahabat dan menciprat mengenai pakaian dan tubuh manusia, lalu hujan dikutuk dan dimusuhi, sebenarnya bukan air hujan yang salah, orang yang berkendara dan yang ada di dekat genangan air, atau orang yang membuat jalan sehingga berlubang karena kurang perawatan, atau kita yang kurang antisipasi terhadap sisa hujan, mari menyalahkan diri sendiri karena hujan. Pelan-pelan hujan reda, tariannya berhenti namun angin masih menggodanya, hujan tersenyum pada angin dan matahari dia lalu kembali menikmati tidurnya yang tak panjang di bulan januari.

Selasa, 11 Januari 2011

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XX

Semula ketiadaan adalah keadaan yang tak dirasa, ketiadaan selamanya menjadi tanda tanya, asal dari semua adalah ketiadaan itu sendiri. Ada dan tidak adanya sesuatu kehendak yang hakiki, anggapan ketiadaan akan suatu hal yang belum terlihat panca indera belum tentu ketiadaan, sebab keadaan dari ketiadaan akan berjalan terus menerus sebagaimana waktu bergerak maju bukan mundur. Adanya sesuatu dari ketiadaan, ketidak mengertian dan keingin tahuan, dari tidak ada kemudian ada lalu kembali tidak ada, tiga siklus itu berlaku utuk makhluk hidup.





Panca indera tidak selamanya benar, sebab masih ada otak dan hati yang bisa diajak berunding, untuk mengatakan iya atau tidak bukan hanya mulut yang berperan, namun ketiga unsur itu ikut menentukan. Iya atau tidak adalah kepastian, masih ada antara iya dan tidak yaitu keraguan. Menyusuri jalan kehidupan dengan kata iya dan tidak, maju atau berhenti, bukan mundur . Keyakinan akan satu hal diawali dari panca indera, meskipun indera keenam ikut berperan, bukan berarti indera keenam itu adalah sesuatu yang dianggap berlebihan oleh sebagian orang, maksudnya adalah hati.





Mata memandang ada jarak kejernihan, kuping mendengar juga berjarak, tangan dan kaki juga demikian apalagi hidung, namun hati kita tidak tahu berapa jaraknya, sebab hati ada didalam dan seakan-akan tidak ada, tetapi mampu merasakan sesuatu dan lebih sensitif dari panca indera. Hati akan menentukan keputusan, sesuatu itu dilakukan atau di diamkan dan di tinggalkan. Ada kekuatan yang tidak terduga dari hati, kekerasan hati mampu mengalahkan kerasnya batu karang atau besi sekalipun, karena hati adalah kekuatan sejati manusia.





Menerjemahkan kata hati akan sangat sulit saat otak sering melakukan kebohongan pada tubuh, hati semakin hari kurang tajam merasa, dia terkalahkan oleh nafsu, terkikis oleh kesombongan yang bukan miliknya, kejernihan hati perlahan mulai berubah warna abu-abu, keputusan yang diambil diawali keragu-raguan, bimbang dan akhirnya menyesatkan, menyakiti orang lain dan merugikan. Hati kecil tidak pernah berbohong dia akan sedih meski mulut tertawa, dalam kesunyian dirinya dia menangis pilu, namun karena kehendak akal dan nafsu belebihan hati tertutup tirai kebusukan dan kebenaran ditiadakan perlahan-lahan, hati menangis dalam kesendirian.





Setitik kebaikan tetap ada, seperti pintu tobat yang senantiasa terbuka untuk siapa saja yang serius untuk melakukannya.

Minggu, 09 Januari 2011

BUKA

BERBAGAI MACAM BUKA



buka pintu

buka jendela

buka baju

buka celana

buka kartu

buka aib

buka an satu

buka buka an

buka suara

buka lahan

buka puasa

buka tutup

buka apalagi menurut anda

TIDAK

Senyummu

Tidak

Kulupakan selamanya

Kasih sayangmu

Tidak

Lekang oleh waktu

Cintamu

Tidak

Mati dalam hati

Bapak ...

Engkau Pahlawanku

Dalam ringkih jasadmu

Jiwamu tetap membara

Tidak

Tidak ada kata menyerah

Tidak ada waktu untuk pasrah

Suaramu tetap lantang

Meski jalanmu mulai goyang

Tidak

Tidak ada kata mati

Untuk terus berjuang

Jalan masih panjang

Meski pudar memandang

Tidak dan tidak sampai ketidak adaan menjemput

Kulit keriput tidak menunda niat ibadah surut

Bapak...

Aku selamanya salut.

KORBAN DAN QURBAN

Korban biasanya menunjukkan orang yang terkena musibah atau sesuatu yang tidak mengenakkan, misalnya korban bencana alam, korban kecelakaan lalu lintas, korban kebakaran, pencurian dan masih banyak lagi yang lainnya.

Korban juga sering di ucapkan untuk hari raya Idul Adha, atau hari raya korban, menyembelih kambing, sapi, kerbau atau unta. Korban adalah ucapan untuk kata Qurban, kata tersebut dari bahasa Arab yaitu Qorib yang artinya dekat. Menyembelih hewan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Peristiwa penyembelihan tersebut dilakukan seorang ayah kepada anaknya karena perintah dari Allah, sang ayah yaitu Nabi Ibrahim disuruh menyembelih anaknya Nabi Ismail yang telah di dambakannya bertahun-tahun, saat golok yang tajam siap menyembelih leher Nabi Ismail tiba-tiba atas ijin dan kekuasaan Allah Nabi Ismail selamat dan yang tersembelih adalah seekor domba. Itulah awal peristiwa korban atau qurban yang sampai saat ini masih berlangsung setiap tahun di bulan Dzulhijah atau bulan Haji pada saat Idul Adha.



Tidak semua hewan bisa untuk Qurban, seperti yang telah di contohkan oleh Nabi Ibrahim adalah domba atau kambing, meskipun ada beberapa hewan ternak lain yang bisa dikorbankan seperti Unta, Sapi, dan Kerbau. Dalam pengucapan Qurban orang lebih suka dengan menyebutnya korban. Apabila kita melihat televisi, membaca surat kabar atau majalah kata korban diperuntukkan bagi yang sedang terkena musibah, begitu juga hewan yang akan disembelih saat Idul Adha disebut hewan korban, makanya sering ada pertanyaan " tahun ini anda korban apa ? dan banyak yang menjawab korban Perasaan.



Kalau Qurban berasal dari bahasa Arab artinya dekat, kalau korban bahasa Indonesia asalnya dari mana ?

Atau mungkin karena orang yang terkena musibah yang disebut korban dan biasanya adalah orang yang sudah meninggal dan meninggal di sebut mendekat kepada Allah, saya kurang tahu.



silahkan anda memberi tahu saya kenapa orang yang meninggal karena suatu bencana atau kecelakaan di sebut korban.

atas kerjasama dan pemberitahuannya saya ucapkan terima kasih.



Wallahu a'lam bis shawab

SENYUMMU TANGIS VESPAKU

Siang itu cahaya matahari membakar bumi

awan Nopember tak mampu menghalau

debu beterbangan sepanjang jalan

bunga-bunga layu di buatnya



di bawah gubuk kecil melepas lelah

dikelilingi tanaman hias layu daunnya

mata merah bukan karena marah

terik siang tak perlu bertanya



siang masih mengganas

saat seorang gadis datang dengan senyuman

kerudung hitam, celana hitam, wajah hitam manis

curi-curi pandang saat di pandang



setetes embun menyegarkan badan

menyejukkan mata mencekat kata

malu-malu memandang senyum di tahan

mulut bungkam hati berbunga



senyummu... karena senyummu

kupacu vespa secepat angin

senyummu masih ditahan tanpa suara

sayang.... tujuan kita tak searah



vespa terus melaju di tengah panas menggila

di tengah jalan batuk tua vespaku kambuh

senyummu adalah tangis vespaku

aku mendorongnya sampai pasar minggu





untuk yang merasa dan dirasa

P A K P O L



7 November, ulujami Ciledug

BISIKAN

ssssstttt

jangan bilang siapa-siapa

jangan katakan aku mau apa

jangan... sekali lagi jangan

ini rahasia !

ssst.....

buka kuping kanan tutup kuping kiri

sedikit tiupan tak membuat tuli

buka mata lebar-lebar

matahari lihatlah dia masih bersinar

ini bukan rahasia

buka makna rahasia

bukan.... bukan mencela

bukan meminta

bukan pula banyak kata

bisikan....

hanya sekali tiup

tak lagi rapat

ssst...

matahari rebah

mengatup mulut menatap langit

biru langit senja ubah segalanya

MATI

tiba tiba mati





mengagetkan





tahu tahu mati





menjengkelkan





kok mati





jangan di tanya





kapan mati





bukan urusanmu





mau mati





terserah saja





mati matian cari mati





tak mati mati





takut mati





apa yang di takutkan





mati kata





tak mengapa





mati kutu





tak masalah





mati gaya





biarkan saja





mati lampu





sedikit gelap





mati matika





bukan matematika





mati dalam hidup





mati di kehidupan





mati dalam nafas





mati tak berarti





mati rasa





jiwa hampa





mati hati





waspadalah

MENATAP

tatapan matamu, indah bagai matahari pagi

tatapan mataku tak jernih lagi

bagai air sungai ciliwung

senyummu tetap manis

semanis madu sumbawa

langkahmu aduhai langkahmu

masih indah

hampir tak berubah

sudah puluhan tahun berlalu

tatapanmu masih mengagumkan

senyummu membanggakan

langkahmu tiada surut

senyumku tak seperti senyummu

langkahku gontai

seperti daun kering tertiup angin

rindumu... rindumu tak pernah padam

selalu berkobar bagai bara

untukku

tapi rinduku... mudah padam

bagai bara tersiram hujan

redup, mati tak berasap

dekapanmu senantiasa hangat

menyelimuti tubuhku setiap sepi

aku malu

aku... ah... aku tak pantas

aku bukan dirimu

aku pecundang

pengecut tak tahu malu

hanya berkata malu

hanya berucap janji

hanya senyum dan tawa palsu

aku tak punya keberanian

aku mati dalam hidup

hanya kata maaf

berulang kali

untuk salah yang sama

Ibu.... satu yang kuminta

jangan lepas cintamu padaku.

menatap langit biru

berdendang lagu rindu dalam kalbu

Ibu I LOVE YOU

Sabtu, 08 Januari 2011

LALU

Saat ini rindu datang





bersama angin ia menyapa





tanpa kabar ia tersenyum





menggoda hati tertawa





sendiri mengingat masa lalu





jalan yang di lalui





lalu kata kata indah datang





hati terguncang





angan melayang





degub jantung bertalu talu





tak ingin jauh darimu





mengingat senyummu





candamu juga rayuanmu





waktu itu waktu cepat berlalu





kini waktu merangkak lelah bisu





indahnya masa lalu





aku bergumam...





lalu.... dengan apa mengubur masa lalu





rinduku padamu

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XIX

Alhamdulillah diawal tahun ini tidak ada hal yang begitu menakutkan seperti menjelang akhir tahun 2010, Januari masih musim hujan, meski kali ini hujan sudah bukan sesuatu yang dirisaukan karena hampir setiap bulannya hujan mampir ke bumi. Apabila cuaca alam berubah mestinya Januari menjadi awal musim kemarau, tetapi itu tidak terjadi, pagi, siang, sore dan malam hujan bisa turun semaunya. hujan mampu mendinginkan hati yang panas oleh kondisi sosial kehidupan politik di bangsa ini.





Alangkah indahnya apabila di awal tahun ini harapan akan ketentraman, kenyamanan, dan kemakmuran terjadi di tahun ini, kejenuhan akan kebohongan dan pembohongan informasi dan kesewenang-wenangan senantiasa menghiasi layar televisi, dan media informasi yang ada. Berita negatif setiap hari muncul hampir sama dengan jatah manusia makan, pagi, siang, dan malam tidak terputus bahkan lebih banyak porsinya. Kejenuhan-kejenuhan akan berita yang menjemukan membuat otak kita berfikir negatif, semangat untuk melakukan kebaikan menurut norma menjadi suatu kebimbangan, karena sekarang dengan kata lumrah semua selesai.





Kejahatan-kejahatan terorganisir mengalir bagai mata air dari pegunungan yang tiada pernah kering, seakan-akan berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil yang mampu untuk bekal keturunannya, Naudzubillah min dalik. Pandangan masyarakat dari dahulu sampai sekarang masih berlaku, apabila nenek moyang kita dalam sejarah menjadi penjahat maka keturunannya akan di cap jahat atau sebaliknya apabila nenek moyang kita orang baik akan di kenang baik, meskipun nasib seseorang bukan ditentukan oleh nenek moyang namun mengenang siapa nenek moyang kita tidak salah juga.





Manusia berkembang biak setiap tahun bahkan apabila di kaji lebih luas bisa setiap detik manusia baru lahir, dan dengan jumlah yang hampir sama manusia mati. Banyak orang mengatakan tahun baru semangat baru, alangkah indahnya jika semangat baru itu untuk kebaikan diri dan bermanfaat untuk orang lain, namun, jika semangat baru untuk menyusahkan dan menyengsarakan yang lain, apa kata dunia. Ketakutan jaman sekarang selain kepada penyakit juga pada rasa takut, dan khawatir, sebab keamana dan kenyamanan lingkungan mudah sekali berubah dari tenang menjadi rusuh, datangnya buruk sangka mengawali semua ketidaknyamana tersebut.





Sudah banyak peristiwa yang dihadirkan didunia ini, dengan dalih teroris misalnya, manusia dengan mudah menyakiti bahkan membunuh dengan bermodal buruk sangka, dengan dalih Agama sering terjadi kericuhan yang terkadang berakhir kematian juga, olahraga yang mestinya jadi ajang sportifitas bisa menjadi ajang baku hantam, bukan hanya sepakbola, pertandingan caturpun bisa menjadikan satu dengan yang lain bermusuhan. Alangkah indahnya kisah-kisah hidup di dunia, catatan hidup akan tetap memanjang sepanjang manusia mampu mencatatnya.





Mencari sosok manusia yang jujur dan berkharisma sangat sulit, sesulit menebak pertandingan olahraga catur, kapan mati dan siapa yang mematikan setiap kali pertandingan berbeda caranya, bisa jadi raja musuh mati langkah karena di bombardir patih dan benteng, namun bisa juga karena kaum jelata pion yang gagah perkasa membuat sang raja tak berkutik, semua tidak bisa ditebak, seberapa cepat dan lamanya pertandingan. Manusia senantiasa dalam kegelapan dan kesunyian tanpa disadari, kesunyian saat tidur, kegelapan saat akan mengawali langkah menyelam hari, tidak ada yang pernah bisa menjadwal hidupnya sendiri meski dia seorang presiden ataupun konglomerat, jangankan untuk mengetahui kemana saja langkah kaki hari ini berayun, mengetahui kapan buang air saja tiada akan sanggup. Apa yang harus manusia bayar dari ketidaktahuannya itu, hati masing-masing yang menjawabnya.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XVIII

Kembali akal di ajak bekerja keras untuk mencari ramuan baru di tahun baru. Kanan kiri depan belakang bahkan berputar-putar mengelilingi kehidupan sekitar kita, tontonan dan tuntunan berlari beriringan mencari penggemar, siapa yang kuat dengan idealisme tontonan jadi tuntunan atau tuntunan jadi tontonan. Sedikit ke belakang, sebelum dunia teknologi mengacak-acak atmosfir, tontonan tidak begitu banyak, semua berasal dari tuntunan orang-orang baik, tuntunan yang baik menyebar bagai harum bunga di taman yang sedang mekar, keindahannya membuat iri malaikat, kedamaian di bumi dan dikehidupan masyarakatnya.





Sekarang kita seakan dituntut untuk mengenal teknologi, dipaksa untuk cepat, dan di jejali berbagai informasi apapun lewat dan melalui totonan. teknologi perlahan merubah kebudayaan, adat, kehidupan sosial bahkan tuntunan pelan-pelan menjadi tontonan, tanpa tontonan tuntunan dianggap ketinggalan jaman, ini yang bahaya. Seperti ilmu Fikih yang selalu berkembang mengurusi hal-hal tentang hukum Islam, mereka para Cendekiawan dipaksa berpikir keras untuk memberi fatwa, haram, halal, syubhat dan lainnya.





Mungkin memang harus begitu hidup, terus berlari berpacu dengan waktu, seakan tak ada waktu untuk istirahat, mata senantiasa terjaga agar tidak ketinggalan informasi, badan dipaksa untuk selalu sehat siang dan malam, sampai-sampai darah dalam tubuh menangis pilu. Kebenaran suatu produk kadang dilegalkan lewat tontonan, tanpa masuk dalam dunia tontonan suatu barang seakan tidak layak untuk di konsumsi, tanpa ada label halal makanan tidak layak masuk keperut, bagi orang islam. Menggelikan memang, mengapa semua ini harus terjadi, setelah ratusan bahkan ribuan tahun manusia menempati bumi.





Keadaan berubah-ubah seperti cuaca, layaknya angin yang tiba-tiba datang dan masuk ke lobang hidung setiap detik. menetapkan satu pilihan dari sekian banyak pilihan kadang memusingkan kepala, seperti mau naik kendaran umum, naik Busway, metromini, mikrolet, bajay atau taksi, semua tergantung situasi juga kondisi jalan yang akan ditempuh, sebab masih ada kereta, perahu dan pesawat terbang, mungkin sepeda menjadi alternatif yang menyehatkan selain berjalan kaki. Tuntunan, tontonan atau tuntutan, semua tergantung kata hati.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XVII

Kebencian ? dia datang tiba-tiba setelah sekian lama terpendam di dalam lubuk hati yang paling dalam, benci seperti bersin, keluar tanpa diminta, diminta tiada kunjung tiba. kekesalan hati karena sikap, ucapan sewktu-waktu akan mendatangi siapa saja, entah seperti apa membenci, sebab terkadang dia tersembunyi, di balik senyum manis, tertutup gerak tubuh, atau tabir kosmetik. Kebencian dihadirkan oleh mata menyentuh otak lalu hati berontak, dan benci jangan terlalu lama sebab akan merusak syaraf, membenci sekedarnya saja, tidak perlu melebihi dari tiga hari, setelah melewati tiga hari bukan lagi benci tetapi dendam, katakan aku tidak benci, meski itu susah, tetapi yang susah biasanya berakhir indah.





Kesenangan ? hampir sama hadirnya dengan benci, spontanitas dia muncul, karena pandangan, tindakan, ucapan, bahkan khayalan. Senang adalah dambaan semua manusia, keinginan untuk dapat senang terkadang aneh menurut orang lain, tetapi menurut yang menjalani itu hal biasa, apapun kata orang yang penting senang. Tidak selamanya kesenangan datang dari manusia, dia bisa dari mana saja, tumbuhan, binatang, langit, atau apapun saja. Kesenangan yang terganggu akan berakibat kebencian, namun kadang menghentikan kebencian akan menjadi kesenangan, mungkin benci dan senang adalah saudara.





Kesedihan ? ini dia yang menarik, permainan hati dan akal ada di dalamnya. Tidak hanya benci dan senang, namun sedih juga menghiasi hidup setiap manusia, senyum dan tawa identik dengan kesenangan, walaupun kadang itu juga kebencian, murung dan tangis, tanda kesedihan, meski itu tidak mutlak benar. banyak hal yang manusia tidak tahu itu darimana dan mengapa harus ada. banyak cabang ilmu mempelajari untuk mengetahui benci, senang, dan sedih, namun semuanya tidak ada yang pasti mengartikannya, sebab benci, senang, dan sedih hanya hati yang merasakan, wajah dan tindakan kadang bisa menipu perasaan, maka jangan seratus persen percaya jika seseorang benci, senang ataupun sedih menurut ciri-ciri yang telah di berikan orang lain, dan kita tidak perlu bertanya kenapa .





Menelusuri semua sikap manusia sampai kapanpun tidak akan pernah selesai, sebab ilmu manusia satu dengan yang lainnya terbatas, tidak ada manusia yang menguasai seluruh bidang ilmu, dan dalam kehidupan tidak ada kepandaian maupun kebodohan sejati, yang ada hanya ketika itu dia tahu dan tidak atau belum tahu. Terserah anda mau membenci terus menerus, senang setiap saat, atau bersedih setiap waktu itu pilihan anda, mari mencari tahu sendiri mengapa manusia bisa benci, senang dan sedih.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XVI

Desember adalah bulan terakir di tahun masehi, belum berubah sejak dahulu isinya 31 hari, bulan terakhir ini kesibukannya sangat luar biasa, bukan hanya persiapan pergantian tahun tetapi antisipasi cuaca buruk, sebab di Indonesia saatnya musim hujan datang. Kesibukan Desember dirasakan oleh orang-orang daerah perkotaan, lima hari menjelang tahun baru Natal meramaikan Desember dengan berbagai macam pernak-perniknya, dan sampai di tempat belanjapun nuansa Natal terasa kental, berbeda dengan di Desa nun jauh disana, dipegunungan dan pantai, desember tetaplah bulan dan hari yang sama.





Setiap tahun di bulan Desember kabar tentang hujan, salju dan banjir adalah makanan setiap hari, meski mungkin tahun ini katanya lebih ekstrim cuacanya, di Inggris salju tebal mnutupi Bandara, jalan raya bahkan lapangan sepakbola, peristiwa yang seharusnya terjadi terpaksa ditunda acaranya karena cuaca. Manusia hanya bisa membuat rencana dan Tuhanlah yang menentukan hasilnya. jutaan orang mengeluh akan cuaca, terutama mereka orang-orang kaya yang sedang berpergian, bukan karena duit mereka tidak sampai rumah atau mengujungi wilayah lain tetapi hanya karena cuaca, nikmat Tuhan yang selalu di salahkan, manusia memang kadang aneh.





Hampir diseluruh dunia saat malam pergantian tahun akan dirayakan dengan pesta pora dan mengeluarkan jutaan bahkan triliunan biaya hanya untuk satu malam. Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia hampir tidak pernah ketinggalan ikut berpesta merayakan malam tahun dengan berbagai menu, pesta kembang api dan menampilkan para artis adalah hal biasa, tetapi menurut sebagian orang adalah sangat luar biasa, membayangkan harga kembang api yang miliaran rupiah adalah satu keanehan luar biasa, ditengah kesulitan warganya yang masih belum semuanya merasakan indahnya makan di restoran, namun demi gengsi semua menjadi lumrah kata mereka. fenomena tahun baru selalu penuh keceriaan menurut sebagian orang, padahal tidak semuanya menikmati pergantian tahun dengan suka cita.





Tahun akan berganti, haripun berganti, dan semua yang ada didunia setiap detiknya akan berubah apapun itu. Desember bukanlah akhir dari suatu kisah, apbila umur panjang kisah senantiasa berubah setiap saat, catatan-catatan baru akan bermunculan ditahun berikutnya, kebaikan atau keburukan akan berdampingan setiap saat. Semoga ditahun baru semua akan baru, dalam arti nasib dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XV

bu, satu kata atau ucapan yang sangat indah, bahkan keindahan dari kata itu menentukan seseorang masuk surga atau neraka. Ibu adalah wanita yang melahirkan manusia, kata Ibu sangatlah terhormat dan dihormati, bukan saja untuk Ibu dari seseorang, tetapi kata Ibu digunakan untuk suatu penghormatan juga, Ibu Guru, Ibu Pertiwi. Hanya wanita yang bisa menjadi Ibu, karena kehendak tuhan seorang wanita akan hamil dan melahirkan anak. Kehebatan seorang Ibu luar biasa, tidak ada kasih sayang manusia sebesar kasih seorang Ibu, Pekerjaan Ibu tidak berhanti adri kehamilan sampai melahirkan, melainkan sampai nyawanya diambil Tuhan.





Ibu adalah sebaik-baiknya manusia dan semulia-mulianya pengabdiannya, kekuatan Ibu bukan hanya sekedar fisik tetapi hatinya seteguh karang dilautan, yang tak goyah diterpa gelombang siang dan malam, saat harus kenyang dia rela lapar, saat waktu istirahat dia bekerja, saat orang lain bersih dia rela kotor, saat orang lain merasa jijik dia bangga dengan membersihkan kotoran anaknya, kelembutan dan kesabaran seorang ibu tidak ada duanya di dunia. Kasih Ibu bagai matahari yang senantiasa menyinari bumi, setiap hari tanpa lelah.





Ibu, ibu, ibu, jawab Rasulullah saat ditanya siapa orang yang harus dihormati didunia ini, yang keempatnya baru Bapak. Sangat mulia kedudukan seorang ibu dimata Tuhan, apakah manusia akan tidak menghormati seorang ibu, sedangkan Surga berada di telapaknya.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XIV

Tragis.... satu kata yang sedikit sadis dan membuat sedikit orang menangis, suatu ketika ada pengendara sepeda membawa setumpuk surat melaju dijalan Cakung Cilincing jakarta, tidak cepat juga tidak terlalu lambat . Puluhan bahkan ratusan kendaraan berat kontainer melewati dan berpapasan, jalur yang cukup ramai saat pagi menjelang siang, pengendara sepeda sesekali melihat surat-surat yang akan diantar sambil melihat-lihat pabrik disebelah kiri jalan mencari alamat. Tiba-tiba sebuah sedan berhenti mendadak tepat di depan sepeda yang sedang melaju pelan, dengan sigap sepeda banting stir ke kiri melewati bahu jalan sambil terkaget-kaget mengucap Istighfar berkali-kali. Sedan yang tidak mewah dan tidak terlalu jelek melaju lagi meninggalkan sepeda yang sedang gelagapan mencari jalan kembali ke aspal.



Tepat didepan PT.PUNINAR kejadian serupa terulang, sedan tadi berhenti tepat didepan sepeda, pengendara sepeda kembali minggir karena kaget, tiba-tiba sang pengendara sedan keluar dengan muka merah dan marah-marah, dia membentak-bentak pengendara sepeda sambil berkata " kamu ngomong apa tadi, sudah hebat ya naik sepeda lepas tangan, ayo..kamu ngomong apa tadi ?" berkali-kali orang tersebut mengatakan itu. Dengan penuh tanda tanya, pengendara sepeda turun dari sepeda dan menemui pengendara sedan tersebut, ada apa pak, salah saya apa ? secepat kilat orang tersebaut memegang krah baju pengendara sepeda, dan pergumulan terjadi, pengendara sedan memukul dan menendangnya, jidat pengendara sepeda berdarah terkena pukulan, bukan karena pukulan jarinya, tetapi batu cincinnya.



Sepenggal cerita itu hanya satu dari sekian banyak cerita tentang kekerasan dijalan raya, sama-sama merasa benar, sama-sama menyalahkan. Mungkin karena belum adanya undang-undang tentang pengendara sepeda jadi sedan yang benar, karena dia kendaraan besar dibanding sepeda, namun hukum dijalanan biasanya memenangkan pengendara yang lebih kecil sebagai korban dan pengendara motor atau mobil sebagai tersangka, intinya yang lebih besar mengalah meski kebenarannya belum jelas. tanpa ke Polisi pengendara sepeda berlalu dari kantor satpam PT.Puninar dengan jidat masih mengucurkan darah mengambil surat-surat yang berantakan karena perkelahian kecil tadi. Kebenaran yang buram di jalanan.



Seseorang terkadang menutupi kebenaran demi sebuah kata " teman " karena teman kebenaran ditutupi agar sang teman selamat atau terhindar dari masalah. Itulah sifat Iblis yang manusiawai sebab Iblis artinya menutupi, menutupi kebenaran juga menutupi kesalahan. manusia saat sedang baik melenihi malaikat, saat sedang jahat seperti iblis bahkan melebihi jahatnya dari Iblis, saat sedang marah bisa lebih buas dari Binatang, itulah tiga serangkai dalam diri manusia, kita masuk kategori mana hanya hati manusia yang tahu dan Tuhan. Sering kita mendengar bahwa kebenaran akan mengalahkan kejahatan, itu benar tetapi prosesnya kadang tidak secepat embun pagi menetes ke bumi terkena sinar matahari.



Perjalanan hidup manusia berliku-liku, kadang lurus dan cepat secepat melintas di jalan tol, namun terkadang tersendat-sendat seperti jalan di Ibu kota saat kemacetan melanda hanya oleh lampu merah. Teknologi telh membuat manusia melupakan anugerah yang telah dikaruniakan oleh tuhan, kaki yang sehat, tangan yang terampil dan badan yang tak cacat, kadang membuat perjalanan manusia selalu mengandalkan teknologi, semua ingin cepat dan buru-buru, melupakan seberapa cepat kaki manusia melangkah, seberapa kuat tangan mengangkat beban, seberapa jauh mata memandang,dan seberapa lembut atau keras telinga mendengar, teknologi kadang membutakan semua itu. kebenaran panca indera disamarkan.



Hidup jaman sekarang seperti memakai beju dengan teknologi, apapun sekarang dengan menggunakan teknologi, dan orang yang belum mengenalnya akan dianggap bodoh dan tidak benar dalam saat-saat tertentu. kepribadian seseorangpun akan ditentukan oleh teknologi jika manusia tidak mencegahnya, senyuman dan tangisan akan sulit dibedakan seperti melihat seorang aktor sedang berperan di sebuah film, tangis dan tawanya adalah kebohongan yang disertai teknologi.



Manusia tetap manusia dan selalu menjadilah manusia dimanapun berada kapanpun saja.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XIII

Siang tidak pernah menipu, tetapi terkadang mata manusia yang tertipu, seperti melihat air diatas aspal saat panas siang. Kebenaran kembali diragukan saat melihat sendok didalam air jernih, tampak bengkok, tetapi saat air di kosongkan sendok tidaklah bengkok. Lalu kebenaran macam apa yang diinginkan oleh manusia, benar dan salah ditentukan oleh akal bukan hatinya, fenomena kebenaran akan terus berlanjut selama manusia menapak di bumi. Hukum banyak yang diragukan, diperbincangkan setiap saat, dan lebih miris hukum diperebutkan hanya untuk menentukan salah dan benar menurut nalar manusia yang katanya beradab.



Peradaban berjalan seiring matahari di kelilingi planet, dan kadang kita tertipu oleh mata bahwa matahari hilang dimalam hari tertelan malam, alangkah besarnya bumi menurut mata manusia, namun tidaklah benar bahwa matahari lebih kecil dari bumi, itu kebenaran menurut ilmuwan. Dalam suatu persidangan kebenaran ditentukan oleh benda kecil yang tak mampu bicara yaitu palu ditangan hakim, benar dan salah ditentukan hanya dalam hitungan detik, tok tok tok, cukup tiga ketukan maka kebenaran dan kesalahan ditentukan, itu kebenaran menurut hukum demokrasi.



Bentuk negara macam apapun tidak akan mampu merumuskan kebenaran sejati. Kebenaran akan meloncat-loncat dari waktu ke waktu dari mulut ke mulut seperti peraturan offside dalam sepakbola, wasit adalah hakim dilapangan yang memiliki dua mata dan dibantu hakim garis dua menjadi enam mata, itupun tidak selamanya keputusan wasit dianggap benar meski katanya telah mengikuti prosedur yang berlaku, banyak kejadian penentu hasil pertandingan yang di ributkan bahkan menjadi dendam suatu kesebelasan sampai anak cucu, itulah kebenaran dilapangan.



Dalam pekerjaan kita tidak dapat mengartikan kebenaran itu seperti apa, seorang kuli bangunan dibayar hanya cukup untuk makan sehari, padahal dia mengeluarkan hampir seluruh energinya agar dapat menghasilkan adukan yang pulen untuk mlester, tapi saat gajian uangnya habis untuk membayar hutang diwarung makan, sedangkan orang yang hanya duduk-duduk melihat-lihat dan corat-coret di kertas diruangan yang sejuk karena AC penghasilannya sama dengan kerja sebulan sang kuli, kalau dijumlah keringat yang keluar tentu keringat kuli yang mestinya mendapat hasil yang berlimpah, tapi dengan alasan bahwa untuk membuat perhitungan dibutuhkan sekolah dengan biaya mahal maka hasilnya harus besar, itulah kebenaran menurut keringat.



Kebenaran dalam bernegarapun tidak selamanya benar, dalam merebut kemerdekaan jutaan nyawa hilang, karena peperangan, penikmat kemerdekaan menumpuk-numpuk kekayaan dari hasil keringat para pejuang yang tanpa pamrih membela tanah air, mereka ikhlas berjuang demi orang lain yaitu kita yang sekarang menikmatinya, terkadang kita melupakan jasa-jasa mereka, dan yang dikenang hanya mereka yang tertulis dibuku sejarah. Ada yang mengatakan karena para Jenderal negara ini merdeka, sebab dia tahu strategi perang, ada yang mengatakan karena senjata dan lain-lain, itu kebenaran kata perang, meski lupa siapa yang telah ikut perang.



Malam datang menutup siang dengan hitam mengelabuai mata, hitam malam mengaburkan pandangan manusia, tanpa penerang jalan yang biasa dilaluipun dianggap salah sebab tak terlihat, ketakutan menyusup sekujur tubuh akan sesuatu yang menakutkan meski sesungguhnya itu hanya perasaan yang tidak jelas darimana asalnya. Malam datang menggantikan siang, bukan karena lelah matahari bersinar bukan pula sebab bumi tertekan, tetapi malam dan siang harus bergantian utuk mahluk hidup . Kebenaran malam dan kemuraman malam ditentukan oleh kebenaran hati seseorang, istirahatlah untuk menenangkan segalanya, meski malam menyajikan sesuatu yang istimewa jika kita mampu memahami arti malam sesungguhnya.

Kamis, 06 Januari 2011

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XII

Menyakitkan hati tapi tidak boleh membenci. Menurut saya itu kalimat yang indah, sebab tidak semua orang mampu mengaplikasikan kalimat tersebut. Setelah tersakiti hatinya atau merasa sakit oleh ucapan maupun tindakan, menahan diri untuk tidak membenci, tetap menganggap orang yang telah menyakiti adalah teman, manusia yang baik dan milik Tuhan, siapapun dia. Mencari teman gampang-gampang susah, atau susah-susah gampang, mengajak seseorang untuk menikmati kesenangan dan kegembiraan sangatlah mudah, dan orang akan berebut untuk ikut, namun mengajak seseorang untuk sekedar merasakan danprihatin akan kesusahan, tidaklah mudah, berkali-kali mereka undur diri untuk tidak terlibat, indahnya hidup.



Sesuatu yang menyakitkan terkadang datang secara tiba-tiba, tidak disengaja, meskipun ada yang disengaja dan direncanakan. Hati tidak dapat dibohongi oleh akal dan kata-kata, sakit adalah sesuatu yang misterius, dirasakan sendiri oleh orang yang merasakannya, sakit hati tidak setiap orang menangisinya dihadapan orang banyak, lebih banyak menyimpannya dalam dada sampai waktu yang begitu lama, atau sampai menemukan seseorang yang dirasa cocok untuk diberitahu akan kesakitannya, untuk tidak membencinya adalah satu hal yang rumit, tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata bahkan oleh perbuatan.



Membenci sesuatu itu mudah, semudah kita meludah. Membenci dan menyakiti senantiasa bergelut dalam hati manusia, setiap manusia memiliki kategori hal-hal untuk dibenci. Menyakiti lebih kentara lagi, dengan tindakan lebih jelas lagi, setelah dipukul akan ada sisa pukulan, warna kulit berubah, bertambah dan sakit di badan, sikap kadang bisa membuat seseorang sakit hati, walaupun sakit hati kebanyakan dikarenakan oleh ucapan kata-kata yang dianggap kasar. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setiap hari mampu menanamkan rasa benci dan sakit hati, namun kebanyakan orang mengartikan sakit hati saat putus cinta, atau cinta dan keinginannya tertolak dan tidak diterima, sebenarnya sakit hati sangat banyak sekali, dan saya yakin anda pernah merasakan sakit hati.



Kembali kepada kalimat menyakitkan hati tapi tidak boleh membenci, sederhana, lugas dan tegas. Manusia yang pernah mengalami dan sering melakukan itu adalah Nabi Muhammad SAW, sejak dia di angkat menjadi Nabi dan Rasul, kebencian menjalar seperti jerami kering yang terbakar disiang hari, dari keluarga, tetangga sampai satu negara, namun dia tidak pernah membenci orang yang membenci dan memusuhinya, semakin dia di benci semakin rajin dia mendoakan orang yang membenci dirinya agar di beri ampunan dosa-dosanya oleh Tuhan. Kemuliaan Nabi luar biasa, di jaman sekarang jangankan untuk mendoakan orang yang membenci, untuk bersalaman memaafkan saja kadang tidak mau, dan kebenciannya bahkan ditularkan ke orang lain, semoga anda tidak termasuk ke dalam golongan ini.



Keterusterangan berjalan seiring dengan kebohongan dimanapun berada, dirumah, sekolah, bahkan ditempat ibadah sekalipun, tipis persamaannya. berterus terang setelah membuat suatu kesalahan sangat berat, lalu timbullah keinginan berbohong, menutupi kebenaran yang seharusnya orang lain tahu. Membenarkan sesuatu yang salah kerap dilakukan demi teman, keluarga dan kerja atau jabatan, banyak didi kita tidak menyadari kalau sesungguhnya telah membuat kesalahan dan menyakiti hati orang lain, ibarat air di daun keladi dia akan jatuh dan daun tetap kering, jadi mari mencoba merasakan sakit hati tapi tidak membenci, mampukah kita melakukannya. selamat mencoba.

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XI

Matahari pagi bersinar amat indahnya hari ini, senyumnya menggoda orang-orang berebut menikmati kesegarannya, bunga bermekaran karenanya, embun-embun berlompatan menyambutnya . menyambut hari tidak selalu dengan senyum dan senam pagi, namun tidak selamanya dengan caci maki dan penyesalan. Sambutlah pagi dengan kejernihan hati seperti matahari yang senantiasa menyapa setiap hari, tanpa pernah mengucapkan lelah, mewangilah bagai mekarnya bunga ditaman yang membuat hati tentram serasa damai, tersenyumlah agar kekakuan dalam hati mencair menyejukkan hati yang lain.



Tangan bergerak keatas kebawah, kaki melangkah kedepan, belakang dan samping, melemaskan otot yang kaku agar segar dan lancar kembali darah mengalir, otak diajak berfikir jernih melupakan kenangan pahit dan merencanakan harapan indah penuh kenikmatan, indahnya pagi kita syukuri . Sesuatu yang tidak terduga akan menempa hari ini kepada setiap manusia yang telah membuka mata dan hatinya, kegelapan malam telah sirna berganti terangnya matahari, senyum aanak-anak kecil dengan kesuciannya mengubah harapan dan melupakan kepenatan.



Manusia adalah pelupa dan karena lupa kehidupan didunia menjadi indah serta harmonis. Keindahan dan kenikmatan lupa terkadang manusia mengutukinya karena jalan hidupnya dianggap tidak berhasil . Kelupaan bukanlah kebodohan manusia namun itu manusiawi. Seandainya manusia tidak memiliki lupa entah bagaimana kehidupan ini, manusia akan kaku seperti batu, kebencian tiada lenyap dari hati, pertengkaran menemani setiap waktu, dengan adanya lupa semua pelan-pelan cair menjadi senyum menawan dan keindahan luar biasa.



Nikmat senantiasa kita rasakan setiap detik, walaupun terkadang manusia melupakan kenikmatan tersebut, ada yang mengatakan Tuhan tidak adil, penderitaan dan bahkan caci maki, sebab kepuasan tak pernah diraih dan dangkalnya pemahaman akan kenikmatan mencari cara untuk mengeluarkan gundah gulana agar memuaskan keluh kesahnya. Sudah biasa manusia melupakan sesuatu yang dianggapnya kurang menguntungkan, dan saat sesuatu itu menguntungkan kenikmatan akan diingatnya selalu selama bertahun-tahun.



Catatan hidup manusia berbeda-beda, tidak ada yang sama, berliku-liku dan penuh cerita yang bermacam-macam, menikmati catatn-catatn itu manusia dengan sangat mudah melupakannya, hanya sesekali mengingat dan melupakannya lagi. Mari menghitung nikmat, satu, sepuluh, seribu atau bahkan sejuta, semua tak dapat dihitung, setiap detik kenikmatan dari Tuhan dirasakan manusia, namun tidak di sadarinya.



Dalam upaya mencapai kenikmatan dan kebahagiaan manusia melakukan berbagai macam cara, sesuai perintah otak dan hatinya, menggapai keinginan-keinginan dan menciptakan impian-impian agar hidupnya menjadi indah. Tujuan hidup manusia adalah bahagia, maka carilah kebahagiaan itu dimanapun berada

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK X

Sebenarnya tidak ada kebenaran sejati pada kehidupan manusia apalagi di mata hukum, sebab kebenaran setipis kulit ari, dan serapuh daun yang kering. Teriakan akan kebenaran dikumandangkan setiap hari oleh Pengadilan, LSM, dan banyak lagi yang meneriakan, semua berbicara satu yaitu keadilan, sampai ada partai keadilan, meski sampai sekarang belum kelihatan jelas perjuangan keadilannya. Ada lagi Demokrasi, teriak lantang tentang demokrasi lalu banyak Partai berlabel Demokrasi meskipun sesama Partai demokrasi masih saja ada gesekan.



Kebenaran dan keadilan dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun mereka berada. Kebenaran untuk menjalani hidup keadilan untuk bertahan hidup. Memang hidup di alam demokrasi kadang tidak jelas mana yang benar mana yang adil, karena ketidakjelasan itulah carut marut kehidupan Negara setiap hari menghiasi TV, koran dan majalah. Memang tidak pantas saya menulis seperti ini sebab bukan ahlinya.



Catatan hidup manusia, baik lingkungan keluarga, RT sampai Presiden berbeda-beda . Buku sejarah akan penuh dengan catatan yang mungkin dianggap orang lain tidak perlu. Perpindahan seseorang dari satu tempat ketempat lain atau dari pekerjaan satu ke lain kerjaan bisa juga disebut hijrah, kan sama artinya pindah. Setiap hari manusia itu hijrah, dari akan tidur sampai bangun tidur, hijrah alamiah selalu dilakukan setiap manusia, sebab manusia dituntut untuk aktif dan dinamis seiring waktu.



Keinginan manusia sangatlah beraneka ragam, tercapai satu ingin dua dan seterusnya sampai tidak terhingga, itu manusiawi, sebab manusia selalu ingin berubah. Perubahan manusia harus di lakukan beriringan dengan Ibadah jika tidak maka akan merugikan orang lain. maka mulailah berubah dan dimulai dari yang sederhana, misalnya buanglah sampah pada tempatnya.

MUNGKIN

Seandainya kamu tahu akan kebohongan yang aku lakukan kepadamu, mungkin kamu akan marah besar atau kamu tidak mau bertemu denganku lagi dalam waktu yang lama. Bukan karena niat akumembohongi kamu, demi apapun sumpah aku tidak bermaksud menyakiti hatimu, awalnya mencoba daya ingat kamu akan suara dan gaya bicaraku, mengagetkan kamu tidak tahu sampai sekarang bahwa itu adalah suaraku. Apa yang kita omongkan lewat hand phone adalah separuh kejujuran tentangku, meski aku belum meyakini seratus persen, anmun dari suaramu dan keluguan tanpa beban bicaramu itu adalah kejujuran hatimu.

berbulan-bulan ini telah terjadi, sampai aku tak tahu harus bagaimana menjelaskannya apabila bertemu denganmu dan mengakui bahwa seseungguhnya itu adalah aku, orang yang kamu kenal, yang sedikit terlupakan namun kamu tidak mampu melupakannya. Apakah ini harus di biarkan terus menerus sampai kamu tahu dengan sendirinya, ataukah aku mengakui dengan jujur semua yang telah aku lakukan padamu selama ini. Curahan hatiku, hatimu dalam segitiga tetapi dua orang telah berlangsung dalam jaring samar kebohongan, kebohongan yang sedikit indah meski kadang membuat gundah.

Sampai kapan ini terjadi aku tak tahu, aku ingin secepatnya berakhir, tidak ada lagi kebohongan-kebohongan semu yang membuat hati tak menentu, tak terbayangkan apa yang akan terjadi apabila semua ini terkuak, malu aku menceritakannya, mungkin kamu akan terkaget-kaget atau langsung menangis atau langsung lari setelah mendengar semuanya, untuk sementara aku diam, mendinginkan semua agar beku dan melelh perlahan-lahan.

Kebohongan kapan waktunya akan terkuak, aku sadari itu. Sekedar minta maaf memang tidaklah cukup untuk sebuah kebohongan,menebus satu kesalahan terkadang harus mengorbankan sesuatu yang paling berharga, yaitu harga diri. Akan aku pertaruhkan semuanya agar kebohongan tidak berlanjut, berlarut-larut yang akan menjadikan benang kusut dalam kehidupan. Karena aku yang mengawali maka aku yang akan mengakhirinya, apapun yang akan terjadi terserah keputusan darimu, mungkin kamu akan kecewa, marah itu wajar. Aku menyukai kejujuranmu, maka tidak pantas aku terus menerus membohongi dirimu. Untuk berlari dibutuhkan satu langkah pertama, dan aku akan melakukannya untukmu, aku minta maaf dan terima kasih. (untuk si ngirit )

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK IX

Kembali dari kegamangan seperti burung lepas dari sangkar, bebas mengudara kemana ia suka, bebas memakan apa yang dia mau, bebas berkicau dimana dan kapanpun ia suka, beban di pundak seperti lepas melayang mengudara dan menari-nari bersama awan dalam kedamaian alam yang indah tiada tara, keterpasungan jiwa dan jelaga hati tak ada lagi, senyum masam berubah manis semanis madu. Keterbukaan telah merubah arah hidup yang tadinya gelap tanpa arah, kini perlahan cahaya kebahagiaan hari depan terlihat meski baru setitik cahaya, taburan rela dari ungkapan-ungkapan yang menyejukkan hati membuat langkah kaki bertenaga lagi.



Berat memang ketika akan mengucapkan sesuatu yang dirasa berakibat menjauhnya seseorang dari lingkungan yang telah lama terjalin, bukan soal menerima atau terpaksa, namun sedikit keberanian itu yang hilang, lidah kelu untuk mengucap, keringat dingin perlahan datang, dan kepala tiba-tiba terasa gatal. kemungkinan-kemungkinan akibat dari kejujuran dari persembunyian hati dan rasa, yang mungkin tidak seharusnya orang banyak tahu menjadi tahu, dan gejolak untuk secepatnya mengucapkan agar segala beban dan prasangka buruk lenyap dari bising telinga.



Mengaku karena tertuduh adalah sangat menyakitkan, tetapi mengaku demi kebaikan adalah budiman, itulah kebenaran meski pahit harus di ungkapkan agar tidak terjadi salah faham di kemudian hari. Mengawali pasti terasa berat, kata-kata yang sudah tersusun dalam kepala tiba-tiba lenyap seketika, hancur berantakan hanya karena takut akan mengungkapkan. Percayalah apabila sesuatu diawali dengan niat yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Ketakutan dan kekhawatiran manusia adalah wajar, begitu juga dengan prasangka buruk juga kadang wajar, sebab kadang orang hanya melihat luarya saja.



Menanam kebaikan dan menjaga kehormatan adalah keinginan setiap manusia. maka selalu mencoba berbuat baiklah kepada sesama untuk masa depan yang lebih baik, mari kita mencoba dari sekarang, sebab untuk merubah segala sesuatu dimulai dari diri sendiri.