Jumat, 06 Agustus 2010

IMAN YANG TITIK TITIK

Yang Islam belum tentu beriman
Yang Beriman kebanyakan membisu
Yang di sanjung biasanya culas
Yang tidak culas biasanya di cuekin
Yang Istiqomah tak berduit
Yang berduit hobinya main kuntit

Yang faham Agama tak mau berjihad
Yang mau berjihad tak faham Agama
Yang berilmu luas tak punya banyak waktu
Yang punya waktu berilmu terbatas
Yang berjalan penuh kedengkian di agungkan
Yang penuh kasih sayang di pinggirkan

Dulu Muawiyah berkuasa
Lalu di runtuhkan Abassyiah
Khalifah dihancurkan Dinasti
Dinasti diluluhkan Kesultanan
Kesultanan di huni penjilat kekuasaan

Musuh dalam selimut menggulung di tengah malam
Islam di gadaikan demi harta dan keturunan
Iman di letakkan di pojok Masjid yang gelap
Yang mencerai berai di sanjung di puja
Yang mempertahankan keimanan di musuhi

Kemunafiqan dan kesombongan di hormati

Yang menjaga Qur'an dan Sunnah di jauhi
Yang tak berilmu Agama teriak lantang
Yang berilmu Agama hanya diam meradang

Yang sudah banyak belajar malas berbuat
Yang rajin berbuat malas belajar

Yang Kiai belum tentu Kiai
Yang bukan Santri tidak mau belajar pada Kiai
Yang Islam tidak tahu Islam
Yang tak beriman merasa beriman

Yang berdakwah mencari ketenaran
Yang berdiskusi mempertahankan golongan
Yang pandai ilmu Agama saling menghujat
Yang punya sedikit ilmu Agama saling mengumpat

Yang awam Agama lari pating besasat
Yang di bohongi tidak mengerti di kibuli
Yang di kibuli lama-lama mengikuti
Yang di kibuli malah berjihad berani mati

Yang Kiai tak punya hati
Yang Santri akalnya mati
Negeri para Wali
Negeri para Kiai
Negeri yang punya MUI
Tapi...masih ada yang mengaku Nabi

Ngakunya seorang Kiai
Tak tahunya mencabuli Santri
Tiap sudut Kampung Pesantren berdiri
Lokalisasi dan rumah judi semakin tinggi
Sabtu sampai Minggu pergi mengaji
Ketika punya jabatan tak lupa korupsi

Tiap tahun pergi ke Tanah Suci
Tetap cari pungli dan menang sendiri
Kiai mana yang mesti di ikuti
Fatwa siapa yang harus di patuhi

Mana yang Munafiq
Mana yang Beriman
Mana yang pura-pura Kiai
Siapa Santri siapa berlagak Santri
Hanya hati kita yang mengerti

Sudahkah kita memiliki Iman yang murni ?
Yang tahu hanya Ilahi yang maha Tinggi

Wallahu A'lam bis shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar