Jumat, 06 April 2012

KACAU

kacau. itulah kata yang tepat untukku saat ini, selama tahun 2012 belum jelas apa keinginan dan tujuan hidup. memandang kedepan seperti gelap, menengok kebelakang samar, samping kanan dan kiri remang-remang. entah apa yang dimaui hati, isi kepala atau apapun yang menggerakkan tubuh ini. awal tahun awalnya berjalan lancar, mulus tanpa halangan berat, namun itu tidak bertahan lama, hanya dua minggu, selanjutnya otak bekerja keras, seperti cucian baju saat diperas, sepertinya tuntas padahal belum kering.

bulan kedua ditahun 2012, tidak bertambah baik, galau sepanjang malam memikirkan yang kata orang semestinya tidak perlu dipikirkan. dalam hati berkata, tidak mungkin tidak dipikir, sebab hati selalu berkata dan otak memaksa untuk dipikir. aku tidak dapat lepas tangan dengan apa yang terlihat mata, kesedihan, kepiluan, dan ketidakberdayaan orang dihadapan mataku. selama aku mampu mengerjakan, akan aku usahakan membantu, dan satu, mulut ini tidak mampu menahan kata siap membantu.

mungkin karena ketelatenan satu masalah terselesaikan, masalah orang lain, meski masalahku tidak selesai-selesai. satu masalah beres, datang lagi masalah baru. aku menikmati apa yang datang padaku, apabila sudah berjanji amat sulit untuk tidak menepati. prinsip yang selalu aku pegang, meski kadang ada yang mengatakan tidak perlu dipikirkan, cukup jawab Insya Allah masalah beres, jika sudah terlanjur tinggal bilang maaf, urusan selesai, namun kadang itu tidak berlaku untukku.

bulan ketiga berjalan seperti lambat, dan Tuhan sangat menyayangiku. seminggu menikmati bulam Maret dengan sehat, selanjutnya ketidakberdayaan menimpaku sampai tanggal dibulan ketiga habis, bukan hanya itu, bertumpuk-tumpuk masalah menghadangku. bukan semua masalah pribadiku namun masalah orang yang kebetulan menemuiku, aku tetap bersyukur masih diberi kepercayaan, meski sebenarnya aku bukanlah ahli dalam menyelesaikan masalah. meski lambat namun terselesaikan.

entah sampai kapan hidup hanya dengan bayang-bayang. membayangkanpun tak pernah, tetapi bayang-bayang harapan itu senantiasa datang disetiap kesendirianku. aku adalah orang yang tak pernah memimpikan masa depan, bagiku hari ini adalah masa depan itu sendiri, sebab tidak satupun manusia didunia yang tahu kapan nafas berhenti berhembus, dan umur berakhir. masa depan adalah gelap dan masa lalu adalah remang, antara remang dan gelap entah dimana terang berada.

1 komentar: