Kamis, 16 Juni 2011

LAPAR

Satu kata berjuta arti, berbagai bahasa, dan berbagai jenis ucapan juga gerakan tubuh. Lapar akan dialami oleh setiap makhluk hidup, seperti haus. Lapar dan haus adalah satu pasangan paling serius didunia ini, tidak ada pasangan yang sejati dan dapat mengalahkannya. Satu pasangan yang mampu menggoyang dunia, memperindah dan menghancurkan keindahannya, sebab lapar dan haus manusia kelakuannya melebihi binatang.



Semua manusia mengharapkan KENYANG, karena dengan kenyang berfikir tenang dan mudah tidur, meskipun lapar juga membuat orang dapat tidur pulas. Makan dibutuhan setiap makhluk hidup, selain untuk kenyang, demi kesehatan dan kekuatan, tanpa makan mustahil dapat berjalan dan berfikir SERIUS. Untuk dapat sejumput makanan manusia rela mengeluarkan keringat, dan mempertahankan martabatnya.



Karena lapar, manusia akan berusaha apa saja untuk dapat kenyang. setelah kenyang dengan sepiring nasi atau makanan apapun, timbul niat untuk selalu kenyang setiap saat, agar lapar tidak terlalu mengganggu aktifitasnya. Satu jenis makanan tidaklah cukup, dua jenis belum cukup juga, dalam benaknya semua makanan dapat dirasakan bahkan ditimbun untuk cadangan. Kenyang bukan lagi istimewa jika demikian.



Kenyang menggoda akal untuk berfikir lebih luas melebihi luasnya lautan lima benua, setelah kenyang timbul keinginan untuk dapat melebihi dari kenyang, yaitu indah juga mahal. Makan sesungguhnya sama, mengisi perut, mau nasi, tiwul, atau apapun tujuannya sama, namun makan akan jadi berbeda saat akal menggoda, mata melihat cara orang lain makan, binatang makan, bahkan tumbuhan makan.



Binatang makan binatang dan tumbuhan kadang manusia juga dimakan, tumbuhan makan apa yang dia dapat dari tanah dan alam. Binatang memakan manusia apabila terpaksa. manusia makan tumbuhan juga binatang, ada juga yang makan manusia, tapi tidak banyak, mungkin hanya satu atau lima persen dari jenis manusia. Manusia ingin makan apa saja, bukan saja tumbuhan dan binatang, bahkan batu, gas, emas, dan apa saja yang ada di dunia ingin dimakannya.



lapar hilang datang serakah, serakah datang semua musnah. makan tidak lagi indah hanya sesuap, atau sehari, menumpuk makanan untuk tujuh turunanpun seakan belum cukup bagi manusia serakah. padahal manusia makan sesuap demi sesuap, bukan segunung demi dua negara atau sedunia, maka nikmatilah lapar agar makan menjadi lebih nikmat. makanlah saat lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang, CUKUP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar