Demokrasi, kata yang saat ini jadi idola seluruh dunia. Dari
kutub selatan sampai ujung kulon manusia sekarang seakan dipaksa untuk
mengikuti faham Demokrasi, meskipun tidak semua orang faham dan mengerti
apa itu Demokrasi, makhluk hidup atau mati. Demokrasi katanya akan
membuat kehidupan khususnya politik Negara akan aman dan nyaman, dan
katanya dengan berdemokrasi kerusuhan dapat dihindari, kesejahteraan
meningkat dan banyak lagi kata misalnya untuk Demokrasi. Ada yang bilang
Demokrasi itu asalnya dari Yunani asal muasal kata itu, dari kata Demos
dan Cratos, dan ada yang mengatakan arti Demokrasi itu, DARI, OLEH, dan
UNTUK RAKYAT.
Demokrasi tidak hanya berlaku didaerah
perkotaan, didesapun orang seakan diwajibkan ikut Demokrasi, dengan cara
ikut Pemilu orang sudah dapat disebut Demokratis, betapa mudahnya ikut
Demokrasi. Pemilu disuatu Negara penganut faham Demokrasi diadakan lima
tahun sekali, dan aturan barunya seseorang yang terpilih atas dasar
suara terbanyak hasil Pemilu, dia tidak boleh mencalonkan diri pada
Pemilu berikutnya setelah dua kali menjabat atau menang Pemilu, atau
lebih kerennya jadi Presiden, jadi Demokrasi itu ada batasnya, kata
orang-orang dan negara yang katanya Adi kuasa penganut faham Demokrasi,
meskipun Negara penggagas Demokrasi tidak pernah menyombongkan diri
tentang Demokrasi.
Salah satu ajang pesta Demokrasi
baru saja dilakoni oleh warga Jawa Tengah, dengan diadakan PILGUB atau
pemilihan Gubernur, dengan mengusung 3 calon, tidak perlu saya sebutkan
namanya. Kabupaten Brebes menganut Demokrasi, jadi kemarin tanggal 26
ikut meramaikan pesta Demokrasi Pilgub. Kelurahan Kutamendala sebagai
Kelurahan yang baik dan warganya juga baik-baik ikut meramaikan Pemilu
Gubernur, dan berjalan lancar tanpa ada kerusuhan. Penduduk Kelurahan
Kutamendala sudah cerdas, buktinya PILGUB aman dan nyaman, proses
Pemiluberjalan lancar, sebelum jam 17 Wib sudah selesai dan kumpul di
balai Desa.
Pemilihan kali ini memang tak seramai
pemilihan Bupati, terbukti dari hasil penghitungan suara jumlahnya
menurun, ini pertanda cerdas atau apatis terhadap acara pemilihan
Pemimpin atau karena sudah merasa bosan dengan Demokrasi saya tidak
tahu. Akhir tahun 2013 di Kelurahan Kutamendala juga akan mengadakan
pesata Demokrasi yaitu PILKADES, apakah jumlah pemilih atau penoblos
akan sama dengan PILGUB ? anda yang akan menjawabnya, karena anda adalah
warga Kutamendala, memang Demokrasi adalah pilihan, mau noblos atau
tidak urusan hati, namun kadang terkotori oleh duit, noblos dan tidak
karena duit, dan itu menurut saya bukan bodoh, karena itu juga pilihan
yang berhubungan dengan kebutuhan, meskipun kebutuhan sesaat.
Bagi
teman-teman yang sudah umurnya 17 tahun, dan sudah mempunyai hak pilih,
anda sudah dewasa untuk urusan memilih, silahkan asah otak anda untuk
memilih, siapa dan untuk apa dipilih dan memilih. Rasanya sih kurang
pantas kalau kita masih menganut Demokrasi tapi kita tidak ikut
pestanya, meskipun kadang setelah pesta ada banyak tragedi, tapi jika
kita memang cerdas dan mawas diri, kekacauan dan tragedi yang merugikan
orang lain tidak akan terjadi, bagi para calon KADES, monggo dipikir
cara agar warga Kutamendala tidak bosan dengan acara Demokrasi atau
Pemilihan, apapun Pemilihannya, bagi para pemuda tancapkan dalam hati
dan otak anda, masih layakkah Demokrasi atau mau pakai faham lain, tapi
jangan lupa bahwa katanya Demorasi itu dari Rakyat Oleh Rakyat dan Untuk
Rakyat, silahkan tentukan pilihan anda di TPS.
Senin, 10 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar