Senin, 10 Juni 2013

DESAKU Bagian 5

Demokrasi, kata yang saat ini jadi idola seluruh dunia. Dari kutub selatan sampai ujung kulon manusia sekarang seakan dipaksa untuk mengikuti faham Demokrasi, meskipun tidak semua orang faham dan mengerti apa itu Demokrasi, makhluk hidup atau mati. Demokrasi katanya akan membuat kehidupan khususnya politik Negara akan aman dan nyaman, dan katanya dengan berdemokrasi kerusuhan dapat dihindari, kesejahteraan meningkat dan banyak lagi kata misalnya untuk Demokrasi. Ada yang bilang Demokrasi itu asalnya dari Yunani asal muasal kata itu, dari kata Demos dan Cratos, dan ada yang mengatakan arti Demokrasi itu, DARI, OLEH, dan UNTUK RAKYAT.

Demokrasi tidak hanya berlaku didaerah perkotaan, didesapun orang seakan diwajibkan ikut Demokrasi, dengan cara ikut Pemilu orang sudah dapat disebut Demokratis, betapa mudahnya ikut Demokrasi. Pemilu disuatu Negara penganut faham Demokrasi diadakan lima tahun sekali, dan aturan barunya seseorang yang terpilih atas dasar suara terbanyak hasil Pemilu, dia tidak boleh mencalonkan diri pada Pemilu berikutnya setelah dua kali menjabat atau menang Pemilu, atau lebih kerennya jadi Presiden, jadi Demokrasi itu ada batasnya, kata orang-orang dan negara yang katanya Adi kuasa penganut faham Demokrasi, meskipun Negara penggagas Demokrasi tidak pernah menyombongkan diri tentang Demokrasi.

Salah satu ajang pesta Demokrasi baru saja dilakoni oleh warga Jawa Tengah, dengan diadakan PILGUB atau pemilihan Gubernur, dengan mengusung 3 calon, tidak perlu saya sebutkan namanya. Kabupaten Brebes menganut Demokrasi, jadi kemarin tanggal 26 ikut meramaikan pesta Demokrasi Pilgub. Kelurahan Kutamendala sebagai Kelurahan yang baik dan warganya juga baik-baik ikut meramaikan Pemilu Gubernur, dan berjalan lancar tanpa ada kerusuhan. Penduduk Kelurahan Kutamendala sudah cerdas, buktinya PILGUB aman dan nyaman, proses Pemiluberjalan lancar, sebelum jam 17 Wib sudah selesai dan kumpul di balai Desa.

Pemilihan kali ini memang tak seramai pemilihan Bupati, terbukti dari hasil penghitungan suara jumlahnya menurun, ini pertanda cerdas atau apatis terhadap acara pemilihan Pemimpin atau karena sudah merasa bosan dengan Demokrasi saya tidak tahu. Akhir tahun 2013 di Kelurahan Kutamendala juga akan mengadakan pesata Demokrasi yaitu PILKADES, apakah jumlah pemilih atau penoblos akan sama dengan PILGUB ? anda yang akan menjawabnya, karena anda adalah warga Kutamendala, memang Demokrasi adalah pilihan, mau noblos atau tidak urusan hati, namun kadang terkotori oleh duit, noblos dan tidak karena duit, dan itu menurut saya bukan bodoh, karena itu juga pilihan yang berhubungan dengan kebutuhan, meskipun kebutuhan sesaat.

Bagi teman-teman yang sudah umurnya 17 tahun, dan sudah mempunyai hak pilih, anda sudah dewasa untuk urusan memilih, silahkan asah otak anda untuk memilih, siapa dan untuk apa dipilih dan memilih. Rasanya sih kurang pantas kalau kita masih menganut Demokrasi tapi kita tidak ikut pestanya, meskipun kadang setelah pesta ada banyak tragedi, tapi jika kita memang cerdas dan mawas diri, kekacauan dan tragedi yang merugikan orang lain tidak akan terjadi, bagi para calon KADES, monggo dipikir cara agar warga Kutamendala tidak bosan dengan acara Demokrasi atau Pemilihan, apapun Pemilihannya, bagi para pemuda tancapkan dalam hati dan otak anda, masih layakkah Demokrasi atau mau pakai faham lain, tapi jangan lupa bahwa katanya Demorasi itu dari Rakyat Oleh Rakyat dan Untuk Rakyat, silahkan tentukan pilihan anda di TPS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar