Senin, 27 Januari 2014

DESAKU BAGIAN 10

Harapan.... mungkin inilah yang ada pada sebagian atau seperempat warga Kelurahan Kutamendala kepada Kades barunya. Harapan yang tidak terlalu muluk sebenarnya, sebagai orang kampung harapannya hanya sebuah kenyamanan, namun kenyamanan bukan hanya mengenai sandang pangan dan papan, tetapi hatipun nyaman. Tidak akan mudah untuk merubah sesuatu yang besar, sebab kebesaran itu hanya milik Tuhan. Memang tidak semua orang mengenal sosok Bapak Johar, khususnya anak kelahiran tahun 90 an, meski bagi sebagian kecil anak muda mengenalnya, dan dari pengamatan saya mereka menjadi kenal karena banyak foto dan gambar terpasang diberbagai tempat, ada pepatah tak kenal maka tak sayang, mudah-mudahan setelah kenal kita jadi sayang dan harapan yang terpendam kembali menguap, bukan seperti embun yang datang pagi lalu lenyap saat matahari bersinar.

Belum ada perubahan yang menghebohkan, mungkin karena baru dan bahkan belum dilantik resmi jadi Kades. Berdo'a tidaklah salah, dan sebaiknya kita berdo'a yang baik agar menjadi baik akhirnya, usahakan tidak berdo'a jelek karena akan berakibat fatal. Tidak ada sejarahnya seorang manusia mampu merubah peradaban tanpa bantuan orang lain, maaf kalau saya katakan peradaban karena memang kita harus jadi orang yang beradab bukan biadab. Seperti alam Demokrasi, apapun bisa jadi apapun, siapapun bisa menjabat apapun di Indonesia, coba kita lihat para menteri yang sekarang menemani Pak Presiden, tidak semua menempati posisinya seperti apa yang telah mereka pelajari dibangku kuliah, dan disini masih sah-sah saja asal Pak Presiden yang memilih, dan mungkin karena jasa atau teman, bahkan keluarga, ah lupakan saja yang itu terlalu jauh, kita kembali kedesa tercinta saja, bagaimana agar kedepan lebih bergairah dibidang ekonomi, pendidikan dan kenyamanan dalam menjalani hidup didalamnya.

Terus terang sampai saat ini saya yang lahir tahun 70 an saja belum tahu sejak kapan Desa karangsawah atau Kelurahan Kutamendala mulai ada Kepala Desa, dan sudah berapa orang Kepala Desa yang telah memimpinnya, siapa saja, sebab dikantor Kepala Desa atau Balai desa tidak ada Foto atau nama-nama yang dipajang ditembok tentang mereka. Mungkin ini yang menurut saya salah satu PR buat Bapak Johar untuk merealisasikannya, agar kita yang muda-muda tidak melupakan sejarah, dan dapat mengingat-ingat kiprah beliau yang telah dengan kerjakerasnya memping Kutamendala dari masa kemasa. Kelihatannya memang hal sepele, namun kalau kita ingat kata BUNG KARNO yaitu  " JAS MERAH " jangan sekali-kali melupakan sejarah, hal itu menurut saya penting, tujuannya untuk pembelajaran bagi generasi muda Kutamendala.

Sebagai warga yang peduli tentang desa kita mesti peduli akan kemajuannya, bukan hanya mengkritik dan menyalahkan tanpa memberi solusi dan ikut andil demi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Harus diingat juga bahwa untuk memajukan ekonomi menjadi hal utama, sebab jika terus-terusan kita mengandalkan Jakarta atau Kota yang ada di Indonesia dalam mencari nafkah, lama-kelamaan kita melupakan potensi yang ada didesa, kalau dikaji lebih dalam warga Kutamendala memiliki potensi yang luar biasa untuk merubah atau memperbaiki ekonomi, kita memiliki pasar sebagai wadah untuk transaksi jual beli, dan dekat dengan jalan provinsi yang memudahkan untuk transportasi, mungkin sekarang bukan puluhan lagi orang yang bisa nyupir dikelurahan Kutamendala, jadi tidak ada alaasan untuk tidak dapat merubah perbaikan ekonomi.

Dalam hal pendidikan kelurahan Kutamendala sudah ada banyak lulusan perguaruan tinggi Negeri maupun swasta, sumber Daya Manusia sangat mumpuni untuk menggerakan perekonomian, sarjana Ekonomi sudah puluhan jumlahnya, hampir 90 persen bahkan lebih anak kelahiran tahun 2000 an pernah mengecap dunia pendidikan, bahkan sekarang anak akan malu jika tidak sekolah. Memang perubahan tidaklah seperti musim hujan yang datang enam bulan lalu ganti musim kemarau, namun jika kita punya keyakinan dan didiringi kerja keras demi kemajuan desa pasti akan berubah lebih baik, hanya selangkah lagi desa kita menuju memiliki perguruan tinggi, sebab SMK sudah punya, jika sudah merasa nyaman dengan ekonomi masing-masing keluarga kedepannya akan mudah untuk melakukan perubahan yang baik, jangan kecil hati kalau kita mau maju.

Harapan yang ada dikepala kita coba sampaikan, diskusikan, lalu dilaksanakan, pelan tapi pasti perubahan akan bergerak dengan sendirinya. Jangan katakan apa yang Desa telah berikan kepada kita, tapi cobalah selalu bertanya kepada diri sendiri, apa yang telah kita berikan untuk Desa. Semoga dengan adanya Kepala Desa baru, harapan jadi kenyataan, dan apa yang kita impikan jadi kenyataan. Kuncinya satu, MULAILAH DARI DIRI KITA SENDIRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar