Senin, 27 Januari 2014

DESAKU BAGIAN 8

Berbicara tentang Nasionalisme dan Patriotisme sampai kapanpun tidak akan pernah selesai, sampai habis sebuah Desa, atau Negara. Setiap tanggal 17 Agustus di Negara kita Indonesia selalu mengadakan kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan yang diProklamirkan oleh Presiden pertama kita Ir.Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, dengan mengatasnamakan Rakyat Indonesia. Dari Istana Negara di Ibukota sampai dipedesaan, baik yang didaratan maupun dilautan, kegiatan tahunan ini selalu meriah dengan diisi berbagai jenis kegiatan, upacara dan perlombaan, tujuannya satu agar setiap warga, tua muda senantiasa menjadi seorang yang Nasionalis dan Patriotis. Kemeriahan Hari Ulang Tahun negara ditahun 2013 ini tetap meriah dan kebetulan berbarengan dengan bulan Syawal, yaitu Hari Raya Idul Fitri, meskipun tanggal 17 setelah seminggu Lebaran, suasana ini menambah kemeriahan HUT RI, aroma awal kemerdekaan sangat kental terasa, karena 68 tahun silam saat pembacaan Proklamasi juga pada saat bulan Ramadhan.

Kelurahan Kutamendala setiap tahun memperingati HUT RI, lokasinya dilapangan Perhutani, pagi hari diisi dengan upacara Detik-detik Proklamasi yaitu upacara resmi layaknya diistana Negara, Kepala Desa membacakan Teks Proklamasi, diikuti seluruh peserta upacara, terdiri dari Pelajar, perangkat Desa, warga Masyarakat dan Veteran, bersatu padu dengan khidmat mengikuti Upacara Bendera memperingati HUT RI. Lapangan Perhutani saat itu sudah tidak mampu lagi menampung peserta Upacara, seandainya seluruh siswa dari semua Sekolah yang ada di Kelurahan Kutamendala datang semua tentu lapangan tersebut tidak akan menampung, antusias Masyarakat masih tinggi untuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut, Perangkat Desa dan Pemuda bersatu padu demi terlaksananya Upacara Detik-detik Proklamasi.

Budaya HUT RI sejak dulu adalah budaya Kompetisi, sebelum dan sesudah Upacara diadakan berbagai macam Lomba, baik yang Tradisional dan Modern, ada Lomba Gerak jalan, Karnaval, Sepakbola, Panjat Pinang dan lain-lain, kemeriahan HUT RI seakan belum lengkap tanpa ada acara Lomba. Dari Tingkat Komplek sampai Kelurahan mengadakan acara tersebut, dengan harapan kita selalu bersikap Sportif dalam hal apapun, sebab Kemerdekaan tidak diraih dengan mudah, para Pahlawan berjuang gigih, mengorbankan, tenaga, harta, bahkan nyawa, demi sebuah KEMERDEKAAN, mereka adalah PATIOT sejati tanpa pamrih, mereka bukan berlomba meraih kemenangan, tetapi demi sebuah harapan agar dikemudian hari anak cucunya tidak terjajah, dan sejahtera. Perlombaan pada acara Agustusan semestinya didasari oleh rasa Patriotis dan Nasionalis, bukan hanya meraih kemenangan demi Pribadi atau komplek, kemenangan pada acara lomba hanyalah sebuah BONUS, dari sedikit perjuangan, dan tantangan yang telah ditentukan Panitia.

Tahun ini Kelurahan Kutamendala masih tetap meriah dalam merayakan HUT RI ke 68, acara inti berjalan lancar dan tertib, bahkan tidak ada seorangpun yang pingsan saat Upacara, itu adalah suatu prestasi, sebab salah satu peserta Upacaranya adalah anak-anak TK, sungguh itu sebuah rasa Nasionalis dan Patriotis yang patut ditanamkan sejak kecil, dan dipertahankan. Memang ada sedikit kekecewaan dan insiden, pada tahun-tahun yang silam jenis lomba lebih dari sepuluh, dan peserta lombanya dari masing-masing komplek sangat antusias, pada tahun ini rasa antusiasnya sedikit berkurang, mungkin salah satu faktornya karena hampir bersamaan dengan Hari Lebaran Idul Fitri, sehingga hampir setiap orang, tua muda sibuk dengan acara dan kegiatan sendiri.

Satu kata Hikmah yang indah mesti kita amalkan, " HARI INI MESTI LEBIH BAIK DARI KEMARIN " adalah suatu sentilan yang mengajarkan kita semua agar senantiasa memperbaiki diri dalam hal apapun, salah satunya adalah dengan menerapkan kejujuran dalam ucapan dan tindakan, sebab manusia dinilai dari keduanya. Kritik dan saran memang diperlukan dalam setiap kegiatan, tujuannya untuk EVALUASI apa yang belum baik, dan bagaimana kedepan supaya lebih baik, Pengkritik yang baik adalah yang siap menambal yang bolong, mengecat yang sudah kusam, dan siap bertindak demi kepentingan orang lain. Bersatu padu, dalam berfikir dan bekerja demi sebuah cita-cita kemajuan Desa agar selalu dijaga, berusaha selalu mengkritik dan mengkoreksi ucapan dan tindakan diri sendiri lebih baik daripada menyalahkan dan membuat orang lain tidak nyaman, kembali mengingat satu Kata Hikmah lagi " SEMUT DISEBERANG LAUTAN TAMPAK KELIHATAN, SEDANG GAJAH DIDEPAN MATA TIDAK KELIHATAN " artinya lebih baik menyalahkan diri sendiri daripada menyalahkan orang lain, Nabi Menganjurkan agar kita selalu MEMULAI DARI DIRI SENDIRI, sebelum orang lain, dalam kebaikan tentunya. Berfikir Positif dan Bekerja sportif modal utama menuju kesuksesan. MERDEKA !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar