Senin, 27 Januari 2014

RISAU DAMAI

kulihat damai dipelupuk mata sejuk seorang bocah dtengah hujan
sejuta kata tak terucap sebab tak perlu kata untuk duka
dingin hari tak peduli malam mulai beranjak
setangkai mawar timbul tenggelam digoda air

bukan banjir tanpa sebab air datang
arus deras menerjang tembok
ruang hilang air melaju cepat
bukan banjir tapi memang itu jalur air

sepasang mata sesungging senyum derai airmata
setulus hati mengharap ini tak berlanjut
segores luka tertimpa cuka setiap tahun
hanya senyum penuh gundah menjawab sudah

risau hati dalam genangan tak pasti
damai jiwa masih membara meski kenapa
biarlah risau dalam damai dekapan dingin
sampai selembar selimut hangat kering sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar