Senin, 27 Januari 2014

DESAKU BAGIAN 9

Pemimpin pentingkah itu ? . Ada yang jawab penting ada yang jawab tidak penting, namun itupun jawaban karena suatu kepentingan. Pemilihan Kepala Desa Kutamendala telah berakhir, dan Bapak Johar sebagai pemenang dalam kontes tersebut, Pemerintahan Desa Tahun 2014 dengan Pemimpin baru, akankah ada perubahan atau akan sama seperti yang telah lalu, jawabannya hanya waktu yang tahu. Dari 4 calon satu yang menang, menurut aturan Demokrasi Indonesia, walaupun jumlah DPT dengan jumlah yang mengikuti Pilkades tidak 100 persen, tapi itulah Demokrasi yang belum jelas model apa, judulnya setiap kompetisi ada juaranya.

Setiap Calon menewarkan janji-janji manis untuk perubahan dan kemajuan, meskipun semuanya belum teruji. Saya sendiri tidak tahu perubahan apa yang akan dikerjakan, sebab mereka hanya beretorika saja tanpa ada kesepakatan tertulis dengan masyarakat. Dari tingkat Negara sampai Desa diharuskan ada Pemimpin itu menurut aturan Demokrasi, dengan cara yang sangat mudah yaitu pencoblosan, penghitungan dan yang banyak itulah yang menang. Padahal setiap manusia adalah pemimpin untuk dirinya sendiri, pemimin dialam Demokrasi jaman sekarang dengan cara memohon restu dan minta dukungan kepada keluarga, dan sanak saudara juga teman, tetangga serta kolega, jadi rancu sebenarnya, jadi pemimpin kok minta.

Dalam Islam seorang pemimpin tidak meminta apalagi sampai memberikan sesuatu supaya orang lain mendukungnya, dalam menjalankan sholat bersama diwajibkan ada pemimpin yang biasa disebut Imam, seorang Imam yang baik tidak harus dengan cara Demokrasi apalagi pencoblosan, tetapi makmum atau para Jamaah yang menyepakati untuk menjadi Imam, tetapi itu tidak akan terjadi dalam alam Demokrasi Indonesia. Untuk menjadi pemimpin sekarang lebih banyak keluar biaya dan tenaga, juga dengn gambar yang dipajang dimana saja, bahkan sampai di WC umum terpampang gambarnya, itulah yang terjadi sekarang.

Pemimpin jaman sekarang lebih banyak karena kepentingan tertentu daripada untukkepentingan masyarakat, bahkan ada yang didorong agar dirinya dianggap penting dan orang penting. pemimpin yang baik adalah yang tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi demi kepentingan orang banyak, pemimpin yang baik adalah yang memahami hak dan kewajibannya, bukan yang tahu hak dan melupakan kewajibannya. Memang sulit untuk mendapatkan pemimpin yang baik, namun mudah-mudahan dengan sadar diri para pemimpin memahami arti bahwa seorang pemimpin adalah seorang pelayan masyarakat, bukan menyuruh atas kehendaknya sendiri. semoga ada perubahan meskipun sedikit dikemudian hari. Dan selalu ingat bahwa kita semua akan ditanyai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kita diakhirat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar