Kamis, 16 Juni 2011

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XXII

Bulan Februari banyak orang yang mengatakan bulan kasih sayang, dengan ditetapkannya tanggal 14 sebagai hari Valentine, di bulan ini juga ada pergantian tahun Cina yang biasa di sebut Imlek, ada yang menyebut Imlek sebagai Lebaran bagi orang Cina, seperti hari Lebaran umat Isalam atau yang lainnya maka didalamnya berjuta kisah mengalir seiring waktu, kisah cinta dan kasih sayang ada dimana-mana, meski kadang ada kisah memilukan di bulan Februari, seperti Mesir yang sedang bergolak, peristiwa yang hampir mirip dengan Indonesia tahun 1998, kita berdo'a semoga semua keresahan cepat berlalu, dan kasih sayang menyelimuti bumi ini.





Sejak tahun 2010 curah hujan tiada henti sejak januari, kini hujan sudah bukan barang asing untuk Indonesia di bulan apapun, kebiasaan sejak dahulu setiap Imlek hujan terkabul, do'a do'a untuk hujan ditahun kelinci terbukti, dan tarian alam menemani setiap waktu, pagi, siang, sore, ataupun malam, menari-nari menemani bumi yang semakin sepi ditinggalkan pepohonan besar sebagai teman abadinya, mungkin disebabkan karena hilangnya pohon-pohon itulah hujan senantiasa datang menemani bumi, mereka tak ingin bumi ditinggalkan kehangatan akar tumbuhan ditiap tidurnya, hujan merasa punya tanggung jawab untuk menyuburkan tanah dengan tariannya setiap saat agar pohon cepat tumbuh dan kembali akarnya menunjam bumi.





Bulan februari menjadi menarik dengan warna, setelah Imlek dengan warna merah tua menyala, tanggal 14 akan melebur menjadi warna merah muda yang segar layaknya warna dan kepribadian para remaja. Hari Valentine yang diawali oleh seorang Rahib di Eropa ribuan tahun lalu masih menjadi impian bagi sebagian besar remaja di seluruh dunia, hari kasih sayang membuat seseorang berbunga-bunga hatinya, berbagai macam cara dilakukan untuk ikut meramaikan Valentine Day. Euforia semacam ini tidak bisa di hentikan dengan alasan papapun sebab dengan menghentikannya akan ada preseden buruk mengikuti, itu tidak hanya dengan Valentine tetapi dengan berbagai macam perayaan lainnya. Semoga apa yang direncanakan baik berujung baik juga, hanya itu harapan manusia, menginginkan hidup dan kehidupan lebih baik dimasa depan.





Hujan masih menetes-netes ke bumi pagi ini, tariannya meliuk-liuk ditiup bayu yang senantiasa menggodanya, irama gemerisik daun-daun bergesekan, air jatuh menjadikan tariannya menjadi indah, burung-burung ikut menari-nari diangkasa, rumput-rumput berdendang menemani embun yang berbaur dengan air hujan, kesegaran pagi dengan wangi alam memukau mata, warna hijau meneduhkan pandangan, betapa suburnya tanah kita, kesuburannya kini terlapisi beton yang sombong dari penguasa yang memiliki banyak uang untuk merubah hijau daun dengan aroma khasnya dengan hijau warna cat minyak yang rapuh.





Menikmati tarian alam selalu tentramkan hati, pagi nan sejuk dengan aroma tanah dan rumput meneduhkan pandangan, menyadarkan hati agar senantiasa mensyukuri nikmatNya. Sejenak dalam waktu yang sama marikita ikut menari bersama tarian alam, meski tidak setiap waktu kita menemaninya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar