Kamis, 16 Juni 2011

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XXIV

Modern, menurut Bapak WJS Poerwadarminta adalah yang terbaru; (se) cara baru; mutakhir (KUBI). Sesuatu yang baru disebut modern, namun biasanya sesuatu dikatakan modern apabila berhubungan dengan Teknologi, gaya hidup, dan hampir yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. Penemuan-penemuan di bidang teknologi dan informasi dianggap modern, anehnya manusia saat lahir kebumi tidak dikatakan modern, bunga yang mekar pertama kali tidak disebut modern.



Jaman sekarang disebut jaman modern, karena kemudahan-kemudahan dibidang tertentu, sejak ditemukannya mesin uap dan listrik, sesuatu yang berhubungan dengannya disebut modern, walaupun tetap saja yang melakukannya adalah manusia. Kemoderenan diartikan untuk benda-benda mati saja, manusia, binatang dan tumbuhan tidak pernah disebut modern, padahal ketiganya setiap detik lahir (ada yang baru). Manusia disebut modern apabila dia berfikirnya seperti orang bule, pakaiannya dari luar negeri, perabotan rumahnya banyak yang menggunakan listrik.



Jika merujuk kepada kamus bahwa yang disebut modern adalah yang terbaru, semua adalah modern. Terserah anda setuju atau tidak. bayi lahir modern, bunga mekar modern, tumbuh jerawat juga modern, pokoknya semua yang baru itu modern, apapun. modern dijadikan sesuatu yang dianggap hal penting bagi seseorang yang katanya hidup dijaman Milenium. Kata, idiom, symbol, jargon dan macam-macam kalau dari Negara Barat, luar negeri dianggap modern. saat orang barat mengatakan ASI penting bagi bayi sebelum diberi makan, dikatakan Ibu tersebut Ibu modern, padahal sejak jaman Singasari Ibu-ibu di jawa dan Nusantara sudah menyusui anaknya dengan ASI, mungkin tidak ada yang menggunakan DOT atau susu sapi.



Ada lagi kata-kata " GO GREEN " ( pergi hijau ), tetapi disuruh menanam pohon agar lingkungan menjadi sejuk, sedangkan di Indonesia " EVERY GREEN " dimana saja, hutan ada disetiap wilayah nusantara, mestinya kata-kata itu cocok untuk wilayah Arab dan Afrika, yang tandus dan susah mencari atau menemukan pepohonan. presiden kita menganjurkan menanam pohon, sedangkan di Kalimantan pohon-pohonnya ditebangi setiap hari untuk pertambangan. Jakarta menjadi sasaran penghijauan, yang terjadi taman monas yang dulu lebat mirip hutan, sekarang seperti lapangan, hanya tanaman hias warna-warni. Pohon-pohon besar ditebang untuk pelebaran jalan, mendirikan gedung mewah nan tinggi menjulang, tanahnya semakin sempit, bagaimana mau menanam pohon jika lahannya tidak ada.



Catatan-catatan peninggalan nenek moyang sangat banyak, dan dianggap kuno, tidak modern, sudah tidak jaman. Padahal merekalah yang telah banyak meninggalkan dan mewariskan kekayaan untuk kita semua, keseriusan berfikirnya sangat manusiawi, tujuannya demi kemakmuran bersama bukan untuk kemakmuran pribadi dan golongannya. kebijaksanaan yang diajarkan mulai dilupakan bahkan ditinggalkan, etika-etika bermasyarakat perlahan lenyap seperti tergerus kemoderenan. Hak asasi manusia terpinggirkan, sampai dibentuk Komisi hak Asasi manusia, seakan manusia belum sempurna.



Orang-orang modern tampil sebagai tontonan lalu dijadikan tuntunan. Generasi meniru adalah sesuatu yang menarik, terlebih sesuatu yang datangnya dari barat, bukan jawa Barat, Kalimantan Barat atau Irian Barat, tetapi Amerika, Inggris dan lain sebagainya. Seseorang yang tidak mengenal budaya mereka dianggap kuno, yang tidak mengikuti cara hidup mereka dianggap tidak modern, hampir apapun yang baru dari mereka dianggap modern, tetapi yang baru dari Bangsa sendiri dipandang sebelah mata, bahkan disebut kuno, aneh.



Korupsi dianggap manusia modern, padahal maling dari dahulu juga sudah ada. Pendidikan dari Negeri sendiri yang penuh kebijaksanaan dianggap kuno, tetapi pendidikan model luar negeri dianggap modern. Kita sesungguhnya orang yang selalu modern, dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, selalu ada saja yang baru, air untuk mandi, bertemu dengan seseorang yang belum kenal, dan makanan yang setiap hari dimakan senantiasa berganti-ganti, agar tidak bosan. Kita makan bukan untuk sehat, tetapi supaya badan yang sehat agar tetap sehat. Semoga kita senantiasa menjadi modern, untuk kebaikan dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari, perbanyak senyum, mengucapkan salam dan berdo'alah selalu, maka senantiasa Tuhan memberi rejeki yang modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar