Kamis, 16 Juni 2011

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XXV

Catatan tidak akan pernah habis, dia akan terus ada mengalir seperti air dari gunung, atau akan senantiasa menyembul dari dasar bumi laksana mata air sumur zam-zam yang tidak pernah kering. Catatan seperti bacaan yang tidak selamanya angka atau huruf untuk dibaca, tetapi apapun yang ada didunia ini patut dibaca. Catatan hadir tidak semuanya di baca atau terbaca oleh orang lain, begitu juga dengan perjalanan hidup seseorang, tidak ada satu orangpun yang dapat mengetahui seluruh perjalanannya.



lembar demi lembar catatan lahir, bersama waktu dia hadir disetiap saat dimanapun berada. Huruf demi huruf ditorehkan dalam media yang tidak selamanya kertas, ditembok, kulit kering binatang, kayu bahkan batu. Satu huruf atau angka dapat bermakna banyak, setiap orang yang melihatnya akan mempunyai pandangan sendiri, bahkan bukan hanya huruf atau angka, satu coretan atau bahkan satu titikpun dapat diartikan macam-macam. Selama derap kaki kehidupan dibumi bernafas, maka catatan manusia takkan pernah habis.



Antara perlu dan tidak perlu, catatan dibuat dan dibaca, deretan huruf dan angka telah membuat manusia berkembang dan cerdas. Kadang huruf dan angka menjadi acuan bermartabat atau tidaknya seseorang. Dunia senantiasa bergerak, berputar dan berputar berkali-kali tanpa henti. Begitu juga dengan catatan-catatan dia sesungguhnya berputar-putar meski berpencar, dengan huruf berbeda dan media yang tidak sama, namun dia tetap saja hasil olah pikir dan karya manusia.



Satu demi satu karya manusia lahir, tidak berbeda jauh dengan manusianya, senantiasa lahir manusia baru dari alam yang baru. Dunia sepertinya berubah meski dia tidak berubah, hanya manusialah yang mencoba berubah dan merubahnya, seakan-akan dunia kian sempit dan bertambah gemerlap dengan adanya teknologi. Sejak dahulu kala manusia sudah dianjurkan membaca catatan, catatan alam dan sesuatu yang indah, tanda-tanda atau peninggalan sisa masa lalu adalah saksi catatan itu.



Alam telah menjadikan manusia kreatif, meniru karya-karya Tuhan, bahkan ada yang menganggap karyanya melebihi karya Tuhan, dengan dalih pada waktu zaman Nabi yang diberi wahyu benda atau barang tersebut tidak ada, Naif memang, merasa dengan catatannya mampu menandingi Tuhan. Memang Tuhan tidak akan protes seperti manusia bahkan Tuhan dianggap diam, sesungguhnya Tuhan tidak diam, sebab berkaryanya seorang manusia atas kehendak Tuhan juga.



Hidup manusia selalu pendek, dengan kecanggihan alat apapun tidak dapat memperpanjang usia manusia. Waktu selalu sama dari dahulu sampai sekarang, siang dan malam silih berganti, mengingatkan manusia agar senantiasa sadar dan ingat bahwa terang dan gelap tidak dapat dirubah sampai kapanpun. Catatan panjang belum tentu berumur panjang, dan catatan pendek dapat berumur panjang. Panjang dan pendek umur sebuah catatan adalah Tuhan yang menentukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar