Senin, 03 Januari 2011

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK VI

Catatan hidup manusia diawali dari masalah, sejak sebelum dia lahir kedunia. Dalam kehidupan seseorang saat usia sudah menginjak belasan, dan kalo menurut orang barat usia 17 dianggap awal dari mulai berfikir dewasa, akan timbul berbagai fikiran, untuk mencari pasangan teman hidup misalnya. Mencari yang tepat bisa menjadi masalah, misal yang di sukai sudah memilih yang lain, tidak jarang terjadi perkelahian, bahkan sampai kematian menimpa salah satunya. Saat sudah dapat pasangan ingin menikah, terkadang juga menjadi masalah, harus ada duit untuk membayar petugas KUA dan kepada Pemerintah, makanya banyak yang menikah secara Agama atau sering disebut nikah Siri, menjadi masalah petugas sensus saat akan ada pemilu. Setelah menikah pengin punya anak, ada yang diberi kemudahan oleh Allah soal anak bahkan sampai dua tahun sekali lahir, ada yang bertahun-tahun belum diberi amanah anak oleh Allah, keduanya bisa menimbulkan masalah. Selanjutnya setelah anak, pendidikan, sandang, pangan, dan lain sebagainya sampai nafas terakhir masalah akan selalu ada, apalagi di Jakarta, mengubur mayat saja harus bayar, tentu akan menjadi masalah baru bagi keluarga dan lingkungannya.



Masalah datang saat kita lahir kedunia, bahkan sebelum kelahiran itu datang. Mungkin benar bahwa kelahiran adalah sesuatu yang di harapkan dan di tunggu oleh sebagian banyak orang, tetapi tidak sedikit kelahiran yang disesali dan tidak di harapkan, bahkan di benci oleh orang lain. Keanekaragaman yang terjadi di dunia di awali dari masalah, dari situlah lahir cara dan pemikiran baru untuk menyelesaikan masalah, setelah di teliti, di gambar dan di praktekkan dalam rangka menyelesaikan masalah. Masalah yang ada di dunia bermacam-macam, dari urusan tidur sampai perut, semua berawal dari dua hal tersebut. Tidur bagi kebanyakan orang adalah sepele, namun bagi yang lain bisa bertele-tele, dari tidur datang mimpi, dan dari mimpi akan ada banyak hal terjadi. Dari urusan perut banyak hal terjadi, ada yang demi perut kenyang melakukan hal tidak terpuji agar urusan perut terselesaikan. Semuanya agar tercipta kenyamanan dan ketentraman. Sederhana namun mampu menggoyang dunia, sejarah kehidupan manusia tidak pernah lepas dari dua hal tersebut.



Perubahan. Semua orang mendambakan itu, dari lapar menjadi kenyang, susah menjadi senang, gelap menjadi terang, dan masih banyak lagi yang ingin di rubah. Tidak ada manusia yang menginginkan hidupnya begitu-begitu saja atau jalan di tempat. Satu yang mendasar adalah ketenangan, tidak ada kekerasan apalagi kekhawatiran dalam menjalani kehidupan. Perubahan tidak semudah menguap saat kantuk datang menyerang, dibutuhkan waktu dan perjuangan tidak sebentar, berfikir serius dan bertindak hati-hati. Apa yang menurut kita baik dan indah belum tentu menurut orang lain. Kebaikan dan keindahan manusia tidak mutlak dan berubah-ubah setiap waktu. Perubahan akan datang kapanpun, kebanyakan manusia mengharapkan perubahan dari miskin menjadi kaya. Dengan menjadi kaya dan memiliki banyak harta, sesuatu akan menjadi mudah dalam semua urusan. Bahkan hukum bisa di beli dan di permainkan dengan uang. Ketertarikan manusia akan kaya sangat besar, untuk meraih kekayaan ada yang rela mengorbankan keluarga dan teman sendiri, agar kekayaan mudah di dapat, menari diatas luka sudah menjadi hal lumrah di Negeri ini.



Setelah kekayaan di dapat selanjutnya adalah mencari tahta atau jabatan, dan dengan kekayaan itu jabatan mudah di raih, bahkan bisa di buat sendiri. Namun, kadang utuk meraih jabatan cara yang ditempuh hampir sama saat mencapai kekayaan, yaitu mengorbankan, hak dan perasaan orang lain, kembali tertawa diatas penderitaan orang lain, itu hal biasa di negeri kita. Kekayaan dan tahta jika sudah di raih maka langkah selanjutnya adalah wanita, sebab akan tidak sempurna kekayaan dan tahta tanpa wanita, meskipun wanita sudah dipunya sebagai pasangan hidupnya, namun wanita tetap saja menggoda. Rasulullah SAW telah mengingatkan bahwa kehancuran seseorang akan didapat jika sudah berurusan dengan tiga hal yaitu, harta, tahta, dan wanita. Masalah memang tidak akan pernah habis sampai masa kita habis dan terkubur, ibarat rumput, dicabut satu akan tumbuh rumput lebih subur lagi, hidup selalu repot mengurusi diri sendiri, benarkah..... jawabannya ada pada kesucian hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar