Sabtu, 08 Januari 2011

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XVII

Kebencian ? dia datang tiba-tiba setelah sekian lama terpendam di dalam lubuk hati yang paling dalam, benci seperti bersin, keluar tanpa diminta, diminta tiada kunjung tiba. kekesalan hati karena sikap, ucapan sewktu-waktu akan mendatangi siapa saja, entah seperti apa membenci, sebab terkadang dia tersembunyi, di balik senyum manis, tertutup gerak tubuh, atau tabir kosmetik. Kebencian dihadirkan oleh mata menyentuh otak lalu hati berontak, dan benci jangan terlalu lama sebab akan merusak syaraf, membenci sekedarnya saja, tidak perlu melebihi dari tiga hari, setelah melewati tiga hari bukan lagi benci tetapi dendam, katakan aku tidak benci, meski itu susah, tetapi yang susah biasanya berakhir indah.





Kesenangan ? hampir sama hadirnya dengan benci, spontanitas dia muncul, karena pandangan, tindakan, ucapan, bahkan khayalan. Senang adalah dambaan semua manusia, keinginan untuk dapat senang terkadang aneh menurut orang lain, tetapi menurut yang menjalani itu hal biasa, apapun kata orang yang penting senang. Tidak selamanya kesenangan datang dari manusia, dia bisa dari mana saja, tumbuhan, binatang, langit, atau apapun saja. Kesenangan yang terganggu akan berakibat kebencian, namun kadang menghentikan kebencian akan menjadi kesenangan, mungkin benci dan senang adalah saudara.





Kesedihan ? ini dia yang menarik, permainan hati dan akal ada di dalamnya. Tidak hanya benci dan senang, namun sedih juga menghiasi hidup setiap manusia, senyum dan tawa identik dengan kesenangan, walaupun kadang itu juga kebencian, murung dan tangis, tanda kesedihan, meski itu tidak mutlak benar. banyak hal yang manusia tidak tahu itu darimana dan mengapa harus ada. banyak cabang ilmu mempelajari untuk mengetahui benci, senang, dan sedih, namun semuanya tidak ada yang pasti mengartikannya, sebab benci, senang, dan sedih hanya hati yang merasakan, wajah dan tindakan kadang bisa menipu perasaan, maka jangan seratus persen percaya jika seseorang benci, senang ataupun sedih menurut ciri-ciri yang telah di berikan orang lain, dan kita tidak perlu bertanya kenapa .





Menelusuri semua sikap manusia sampai kapanpun tidak akan pernah selesai, sebab ilmu manusia satu dengan yang lainnya terbatas, tidak ada manusia yang menguasai seluruh bidang ilmu, dan dalam kehidupan tidak ada kepandaian maupun kebodohan sejati, yang ada hanya ketika itu dia tahu dan tidak atau belum tahu. Terserah anda mau membenci terus menerus, senang setiap saat, atau bersedih setiap waktu itu pilihan anda, mari mencari tahu sendiri mengapa manusia bisa benci, senang dan sedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar