Sabtu, 08 Januari 2011

CATATAN PANJANG DARI HIDUP YANG PENDEK XIX

Alhamdulillah diawal tahun ini tidak ada hal yang begitu menakutkan seperti menjelang akhir tahun 2010, Januari masih musim hujan, meski kali ini hujan sudah bukan sesuatu yang dirisaukan karena hampir setiap bulannya hujan mampir ke bumi. Apabila cuaca alam berubah mestinya Januari menjadi awal musim kemarau, tetapi itu tidak terjadi, pagi, siang, sore dan malam hujan bisa turun semaunya. hujan mampu mendinginkan hati yang panas oleh kondisi sosial kehidupan politik di bangsa ini.





Alangkah indahnya apabila di awal tahun ini harapan akan ketentraman, kenyamanan, dan kemakmuran terjadi di tahun ini, kejenuhan akan kebohongan dan pembohongan informasi dan kesewenang-wenangan senantiasa menghiasi layar televisi, dan media informasi yang ada. Berita negatif setiap hari muncul hampir sama dengan jatah manusia makan, pagi, siang, dan malam tidak terputus bahkan lebih banyak porsinya. Kejenuhan-kejenuhan akan berita yang menjemukan membuat otak kita berfikir negatif, semangat untuk melakukan kebaikan menurut norma menjadi suatu kebimbangan, karena sekarang dengan kata lumrah semua selesai.





Kejahatan-kejahatan terorganisir mengalir bagai mata air dari pegunungan yang tiada pernah kering, seakan-akan berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil yang mampu untuk bekal keturunannya, Naudzubillah min dalik. Pandangan masyarakat dari dahulu sampai sekarang masih berlaku, apabila nenek moyang kita dalam sejarah menjadi penjahat maka keturunannya akan di cap jahat atau sebaliknya apabila nenek moyang kita orang baik akan di kenang baik, meskipun nasib seseorang bukan ditentukan oleh nenek moyang namun mengenang siapa nenek moyang kita tidak salah juga.





Manusia berkembang biak setiap tahun bahkan apabila di kaji lebih luas bisa setiap detik manusia baru lahir, dan dengan jumlah yang hampir sama manusia mati. Banyak orang mengatakan tahun baru semangat baru, alangkah indahnya jika semangat baru itu untuk kebaikan diri dan bermanfaat untuk orang lain, namun, jika semangat baru untuk menyusahkan dan menyengsarakan yang lain, apa kata dunia. Ketakutan jaman sekarang selain kepada penyakit juga pada rasa takut, dan khawatir, sebab keamana dan kenyamanan lingkungan mudah sekali berubah dari tenang menjadi rusuh, datangnya buruk sangka mengawali semua ketidaknyamana tersebut.





Sudah banyak peristiwa yang dihadirkan didunia ini, dengan dalih teroris misalnya, manusia dengan mudah menyakiti bahkan membunuh dengan bermodal buruk sangka, dengan dalih Agama sering terjadi kericuhan yang terkadang berakhir kematian juga, olahraga yang mestinya jadi ajang sportifitas bisa menjadi ajang baku hantam, bukan hanya sepakbola, pertandingan caturpun bisa menjadikan satu dengan yang lain bermusuhan. Alangkah indahnya kisah-kisah hidup di dunia, catatan hidup akan tetap memanjang sepanjang manusia mampu mencatatnya.





Mencari sosok manusia yang jujur dan berkharisma sangat sulit, sesulit menebak pertandingan olahraga catur, kapan mati dan siapa yang mematikan setiap kali pertandingan berbeda caranya, bisa jadi raja musuh mati langkah karena di bombardir patih dan benteng, namun bisa juga karena kaum jelata pion yang gagah perkasa membuat sang raja tak berkutik, semua tidak bisa ditebak, seberapa cepat dan lamanya pertandingan. Manusia senantiasa dalam kegelapan dan kesunyian tanpa disadari, kesunyian saat tidur, kegelapan saat akan mengawali langkah menyelam hari, tidak ada yang pernah bisa menjadwal hidupnya sendiri meski dia seorang presiden ataupun konglomerat, jangankan untuk mengetahui kemana saja langkah kaki hari ini berayun, mengetahui kapan buang air saja tiada akan sanggup. Apa yang harus manusia bayar dari ketidaktahuannya itu, hati masing-masing yang menjawabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar